Memilih Para Menteri
Memilih para menteri merupakan tugas terberat bagi presiden dan wakil presiden yang terpilih, walaupun berat namun para menteri itu harus dipilih juga untuk membantu kinerja kepemerintahan presiden dan wakil presiden yang terpilih. Presiden terpilih yang juga telah ditetapkan oleh KPU sebagai pemenang dalam pesta demokrasi ialah nomor urut dua pasangan Jokowi-JK, sekian lama telah ditetapkan sebagai pemenang dan Jokowi menyinggung kabinetnya harus diisi oleh orang-orang yang professional, orang yang bersih dan kompetensi kepemimpinan yang kuat , serta kabinet yang ramping. Para pengamat politik memberikan usulan terhadap kabinet jokowi, orang professional juga belum cukup namun harus paham birokrasi dan politik.
Jika berbicara masalah menteri cukup menarik karena menteri adalah tempat mencari uang untuk mendanai partainya sehingga tidak heran lagi para menteri terjerat kasus korupsi yang bermain dengan ketua umum partai. Menteri adalah tempat mencari uang untuk mendanai partainya dalam berkampanye pemilu yang akan datang sehingga menteri terkadang memikirkan partainya bukan lagi tugas pokok sebagai seorang menteri. Serta para pengamat tata hukum negara mengatakan era SBY dalam memilih menteri seperti “orang mencari kerja membawa berkas dan wawancara kalau cocok masuk.”
Dan sekarang adalah era baru ditangan Jokowi-JK dalam membangun Indonesia yang hebat harus memilih para menterinya yang betul-betul mau bekerja dan professional terhadap pekerjaannya, sehingga terbentuklah tim transisi dalam menyusun dan strategi dalam memilih menteri, adapun fungsi dari tim transisi adalah untuk membantu peralihan kekuasaan secara mulus.
Semoga dalam kabinet Jokowi-JK dalam penempatan menteri-menteri diisi oleh orang yang mau bekerja bukan hanya sekedar mencari jabatan atau sehingga terbentuklah Indonesia hebat dan kemajuan untuk bangsa kita dan rakyat Indonesia bisa tersenyum.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI