Gilbert Highet (dalam Mukhtar Latif, 2014: 16) mengatakan "Sejarah umat manusia membuktikan bahwa kekuatan fisik manusia boleh lemah dan hancur tetapi pikiran manusia tetap hidup dan menang karena pikiran, pada dirinya, memiliki nilai-nilai keluhuran." Kekuatan berpikir membawa manusia ke jalan yang luhur dan dengan pikirannya tetap hidup walaupun fisik telah tiada.
Kekuatan berpikir inilah membawa Prof. Dr. Ing. SC.H.C. Bacharuddin Jusuf Habibie, kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936, tetap hidup di mata rakyat Indonesia, walaupun Sang Khalik telah memanggilnya pada Rabu (11/9/2019). Dari pantauan penulis di media sosial (medsos), rakyat Indonesia menangisi kepergian salah satu putra terbaik Indonesia yang pernah ada, sejarah kehidupan dan pikirannya menghiasi media dan medsos dengan kisah dan kata-kata inspiratif.
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan "Kepergian BJ Habibie merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia. Almarhum sejatinya masih sangat dibutuhkan oleh negara dan bangsa Indonesia di tengah perubahan zaman saat ini. Kini, Indonesia hanya bisa meratapi kepergian Almarhum BJ Habibie," Kompas.com, 12/09/2019.
Zaenal Ali (2008: 64) BJ Habibie pada masa kejayaannya menyebutkan bahwa "Habibie adalah manusia multidimensional, kecerdasannya sempat menumbuhkan harapan bagi kemajuan teknologi di Indonesia. Sepak terjangnya kontroversi, dia dikagumi sekaligus ditentang." Selain seorang ilmuwan (bapak teknologi), BJ Habibie juga masuk dalam kabinet pemerintahan era Presiden Soeharto hingga mengantarkannya menjadi Presiden ke-3 Republik Indonesia (21 Mei 1998-20 Oktober 1999).
BJ Habibie juga merupakan cendekiawan muslim berpengaruh di tingkat nasional maupun internasional dan menjadi  Ketua Umum pertama Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) yang didirikan pada tahun 1990 di Malang. Dilansir dari icmi.or.id, dalam sambutan kepemimpinannya sebagai ketua ICMI mengatakan bahwa "Dengan berdirinya ICMI tidak berarti kita hanya memperhatikan umat Islam, tetapi mempunyai komitmen memperbaiki nasib seluruh bangsa Indonesia, karena itu juga merupakan tugas utama."
Begitu banyak kiprah yang telah ditorehkan oleh BJ Habibie untuk bangsa Indonesia, mulai dari seorang ilmuwan, cendekiawan hingga duduk di birokrasi pemerintahan. Beliau adalah seorang negarawan terbaik bangsa Indonesia sepanjang masa, sebagaimana makna negarawan adalah lebih fokus memikirkan generasi dan nasib bangsa untuk bisa maju ke depan dan lebih baik.
Menurut penulis, di Indonesia ada tiga tokoh yang kecerdasannya melampaui batas dan jauh meninggalkan pikiran rata-rata rakyat Indonesia. Ketiga tokoh tersebut adalah Soekarno (Bung Karno), KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan BJ Habibie. Walaupun berbeda bidang dalam kepakarannya, yang membuat mereka mempunyai kekuatan berpikir dan menjadi orang besar adalah sama-sama gemar membaca buku, ketiga sosok ini juga sama-sama telah pergi meninggalkan bangsa Indonesia.
Selain BJ Habibie (11/9), ada beberapa tokoh Indonesia yang meninggal di tahun 2019, dilansir dari Kompas.com ada 8 tokoh yang berpulang pada tahun 2019, yaitu: KH. Arifin Ilham (22/5), Ani Yudhyono (1/6), Sutopo Purwo Nugroho (7/7), Arswendo Atmowiloto (19/7), KH. Maimun Zubair (6/8), Areng Widodo (31/10), dan Djaduk Ferianto (13,11). Meninggalnya para tokoh ini meninggalkan duka dan tahun 2019 merupakan tahun sedih bagi bangsa Indonesia dan rakyat Indonesia.
Sang Inspirasi
BJ Habibie adalah sang inspirasi, khususnya bagi laki-laki, kita banyak belajar dari beliau makna kekuatan cinta dan kesetiaan. Bagaimana kondisi beliau pasca kepergian separuh jiwanya (Ibu Ainun), menurut Prof. Dr. Mathay dari Hamburg, dalam novel Habibie dan Ainun menjelaskan bahwa BJ Habibie sebagai "black hole", yaitu suatu kondisi "psikosomatic malignan", di mana gangguan emosional berdampak negatif pada sistem organ vital manusia, sehingga menjadikan seseorang yang ditinggalkan pasangannya jatuh sakit yang progresif, kemudian menyusul pasangannya menghadap Tuhan.
Sebagai seorang kekasih, ilmuwan, cendekiawan, negarawan, dan juga sebagai motivator bagi anak-anak muda Indonesia dalam memberikan inspirasi. Dilansir dari situs life idntimes.com, 6 filosofi BJ Habibie yang harus diingat anak muda yaitu: