Awalnya, bagian atap dari rumah adat khas Bengkulu terbuat dari ijuk atau bambu. Namun, dalam perkembanganya sudah banyak yang menggunakan seng sebagai atap.
2. Bagian Tengah
Bagian tengah bangunan terdiri dari kosen atau kerangka rumah dari kayu balam. Dindingnya terbuat dari papan atau pelupuh. Jendelanya berbentuk ram atau hanya berupa jendela biasa. Tulusi atau lubang angin biasanya terletak di bagian atas jendela atau pintu.
3. Bagian Bawah
Bagian bawah rumah adat khas Bengkulu terbuat dari papan, pelupuh, atau bilah bambu. Geladan terdiri dari 8 papan dengan lebar 50cm.
Ada juga kijing yang merupakan penutup balok di pinggir luar sepanjang dinding rumah, dan tilan yang berfungsi sebagai menempelnya lantai.
Filosofi dan Ciri Khas Rumah Adat Khas Bengkulu
Bentuk atapnya yang limas dengan ketinggian mencapai 3,5 meter membuat rumah ini terlihat beda dengan yang lainnya.
Selain itu banyaknya tiang penyangga juga menambah khasnya rumah adat Bengkulu. Tangga yang terletak di bagian depan bangunan dengan jumlah anak tangga yang ganjil, semakin menegaskan ciri khas rumah Bubungan Lima.
Ritual penolak balak biasanya dilakukan dengan menggantungi bubungan rumah dengan beragam hasil pertanian, seperti sebatang tebu hitam, setandan pisang mas, kondo (kundur), setawar sedingin, dan dibagian tulangnya diberi kain putih yang sudah di rajah.
Itulah sedikit informasi mengenai rumah adat provinsi Bengkulu. Semoga budaya ini tetap bisa terjaga sampai anak cucu kita nantinya. Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat.