Bengkulu merupakan provinsi yang sangat kental dengan budayanya. Salah satunya adalah rumah Tradisionalnya. Sama seperti  wilayah lain, rumah adat dari Bengkulu juga memiliki makna filosofinya sendiri.
Mau tau seperti apa bentuknya? Yuk cek artikel dibawah ini
Nama rumah adat daerah Bengkulu adalah rumah bubungan lima, bubungan tinggi, bubungan haji, bubungan limas, atau bubungan jembatan. Nama tersebut diambil dari bentuk atap rumahnya yang berbentuk limas.
Bagian-bagian Rumah Adat Bengkulu
Bengkulu merupakan wilayah rawan gempa. Karena itu, rumah yang dibangun menyesuaikan kondisi disana. Rumah adat di Bengkulu mempunyai desain rumah panggung dan tahan gempa.
Rumah ini memiliki 15 buah tiang dengan tinggi mencapai 1,8 meter. Tiang-tiang penyangga tersebut ditumpangkan ke atas batu datar yang besar.
Umumnya rumah ini terbuat dari kayu kemuning atau kayu balam. Karakter kayu balam yang lentur namun tahan hingga ratusan tahun membuat kayu ini dipilih sebagai material utama rumah.
Bagian lantai rumah terbuat dari papan yang telah diserut dengan halus. Sedangkan bagian atapnya terbuat dari ijuk pohon enau atau sirap.
Pada bagian depan rumah terdapat tangga yang jumlah anak tangganya harus selalu ganjil. Secara umum, struktur bangunan rumah bubungan lima dibedakan menjadi 3, yaitu:
1.Bagian Atas