Mohon tunggu...
Pesisir Jangkar
Pesisir Jangkar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN UMD 2023/Universitas Jember

Kelompok KKN 141 Universitas Jember yang diterjunkan di Kabupaten Situbondo, tepatnya di Desa Jangkar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Angkat SDGs Desa dan Potensi Lokal, KKN UMD UNEJ Perkenalkan Program #JANGKARINAJA dan JANGENAK

28 Juli 2023   07:00 Diperbarui: 28 Juli 2023   11:04 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedatangan sekelompok mahasiswa KKN Universitas Jember yang diterjunkan di Desa Jangkar, Kabupaten Situbondo tanggal 12 Juli 2023 disambut dengan hangat oleh warga desa. Bukan dengan tangan kosong, para mahasiswa berbekal dua program kerja. Bertepat di daerah yang dekat dengan pantai, sebagian masyarakat berprofesi sebagai nelayan dan pemilik UMKM produk olahan hasil laut. 

Sayangnya, menurut data SDGs kesadaran warga akan kondisi kesehatan laut perlu ditingkatkan, yang akhirnya berdampak pada banyaknya jumlah pengangguran. Hal tersebut menjadi latar belakang tercetusnya program kerja #jangkarinaja dan JANGENAK. Keduanya berfokus pada potensi laut dan bertujuan meningkatkan perekonomian warga sekitar.

Dibutuhkan beberapa data lapangan, sehingga program kerja yang akan diterapkan dapat tepat sasaran. Oleh karenanya survey dan observasi dilakukan secara berkala mulai tanggal 14-17 Juli 2023, dan tidak hanya berobjek pada pantai, akan tetapi pada pendapat masyarakat dari banyak kalangan, baik masyarakat biasa maupun perangkat desa. Melalui survey diketahui area pantai seringkali dipenuhi sampah meskipun dari pihak BUMDES telah melakukan pembersihan yang terjadwal. Di sisi lain, dari 16 UMKM yang telah terdaftar di desa, hanya 25% yang berhasil memasarkan produknya ke luar daerah Situbondo. Survey tersebut dilakukan dengan dampingan perangkat desa.

"Kalau dari masyarakat sebenarnya sudah sadar akan kotornya pantai, bahkan BUMDES juga sering bersih-bersih. Jadi memang harus ditingkatkan mengenai kesadaran akan kebersihan lingkungan pantai, baik dari warga maupun wisatawan. Semoga dengan adanya program adik-adik Pantai Jangkar bisa lebih eksis lagi, " ucap Maskur, Kepala Dusun Pasar Nangka setelah mendengar pemaparan mengenai program #jangkarinaja.

Melalui keterangan Kepala Dusun Pasar Nangka ditemukan adanya sedikit ketidakcocokan data SDGs dengan realita desa, karena kondisi di lapangan yang dijelaskan adalah kekotoran pantai tidak disebabkan oleh warga asli Desa Jangkar, melainkan wisatawan dan beberapa penjual di area pantai. Fakta tersebut membantu para mahasiswa untuk menepatkan sasaran anak panah program kembali, yang semula adalah warga Desa Jangkar berubah menjadi wisatawan dan penjual jajanan di pantai.

Di sisi lain program JANGENAK yang dibawa mahasiswa tidak akan menggarap keseluruhan dari total 16 UMKM, akan tetapi mengambil beberapa diantaranya yang dirasa perlu untuk dikembangkan lebih lanjut. Para mahasiswa pun berusaha untuk membantu para pemilik UMKM dalam pemanfaatan media sosial, sehingga produk mereka dapat menjadi identitas Desa Jangkar.

"UMKM di desa sebenarnya banyak, tapi memang sebagian besar penjualannya masih di warung daerah sendiri. Harapannya dengan program adik-adik, kesadaran masyarakat akan strategi pemasaran produk juga mulai tumbuh." ucap Jamroni, Kepala Dusun Dami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun