Mohon tunggu...
Salsa Ulwiyah Ulfiyana
Salsa Ulwiyah Ulfiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Sesuai dengan Pancasila sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia (UAS Filosofi Pendidikan Indonesia)

25 Desember 2024   11:43 Diperbarui: 25 Desember 2024   10:50 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pembelajaran yang Sesuai dengan Pancasila sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia

Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia, berfungsi sebagai pilar utama yang mendukung kemajuan dan perkembangan masyarakat. Pendidikan di Indonesia tidak hanya mengukur seberapa banyak pengetahuan yang diperoleh oleh peserta didik, tetapi juga dari nilai-nilai moral dan etika yang tertanam dalam diri peserta didik. Sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara bahwa pendidikan menekankan pada pengembangan nilai-nilai luhur dan budi pekerti mulia pada peserta didik.


Pendidikan di Indonesia merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan nasional, harus berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai Pancasila, yang merupakan dasar negara dan ideologi bangsa. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, memiliki peran penting dalam membentuk identitas bangsa dan mengarahkan pembangunan nasional. Dalam konteks pendidikan, Pancasila memiliki potensi besar untuk menjadi fondasi yang kuat dalam membentuk karakter generasi muda dan membangun masyarakat yang berbudaya, demokratis, dan berkeadilan (Maulida, 2023). Oleh karena itu, nilai-nilai Pancasila harus diintegrasikan dalam pembelajaran. Melalui pembelajaran yang sesuai dengan Pancasila, pendidikan Indonesia dapat menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral dan karakter yang tertanam dalam diri peserta didik.


Pengalaman saya saat bersekolah sangat dipengaruhi oleh penerapan nilai-nilai Pancasila dalam proses pembelajaran. Di bangku Sekolah Dasar, penerapan nilai sila-sila Pancasila sudah dikenalkan oleh Bapak/Ibu guru. Salah satunya melalui mata Pelajaran PKN, yang paling saya ingat sampai sekarang yaitu terkait aturan, hak dan kewajiban di rumah, sekolah maupun di masyarakat. Di dalam pelaksanaan pembelajaran guru memberikan penjelasan terkait materi tersebut, dan mengenalkan implementasinya. Seperti berdoa sebelum pembelajaran, membagi dan melaksanakan jadwal piket untuk membersihkan kelas, bekerja sama dalam lomba kebersihan kelas, dan pembiasaan untuk menunduk dan salam ketika bertemu Bapak/Ibu guru. Dahulu ketika ada peserta didik dari kami yang misalnya tidak menjalankan kewajibannya untuk melaksanakan piket, maka akan dikenakan denda sebagai bentuk tanggung jawab dari kewajiban yang telah dilanggar. Guru menekankan bahwa untuk selalu displin dan tanggung jawab terkait apa yang sudah menjadi tugasnya. Sementara di bangku SMP, implementasi Pancasila dalam pembelajaran sama halnya yang dilakukan di Sekolah Dasar. Implementasi tersebut terus dilaksanakan hingga di bangku SMP, tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan Pancasila, saya masih ingat dahulu di bangku SMP dalam mata pelajaran PKN pernah diberikan tugas untuk membuat drama dan mempraktikkanya. Kelas dibagi menjadi dua kelompok, dan setiap kelompok akan membawakan cerita yang berhubungan dengan penerapan sila Pancasila. Pada saat itu kelompok saya mengangkat cerita tentang anti bullying dalam keberagaman. Pembelajaran tersebut memberikan pemahaman lebih mendalam terkait nilai dalam Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari. Di bangku SMA, pembelajaran dengan menerapkan sila Pancasila tidak jauh beda dengan apa yang diterapkan dari SD sampai SMP, hanya di bangku SMA lebih luas cakupan terkait implementasinya. Dahulu di SMA, kami diwajibkan untuk melaksanakan Solat Dhuha yang merupakan bagian dari program Integrasi Siswa Pancasilais. Selain itu melaksanakan program kemanusiaan dengan mengunjungi panti asuhan untuk memberikan bantuan. Hingga sampai di bangku perkuliahan tidak lepas dengan praktik-praktik penerapan Pancasila. Yang paling membedakan di perkuliahan dengan di sekolah, yaitu di bangku perkuliahan saya belajar untuk menjadi guru yang dapat menerapkan pembelajaran yang berlandaskan Pancasila.


Pembelajaran tersebut saya dalami kembali melalui kuliah Pendidikan Profesi Guru (PPG). Saat mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG), saya mendapatkan kesempatan untuk lebih mendalami bagaimana Pancasila dapat diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari. Salah satu pengalaman yang berkesan adalah ketika merancang pembelajaran yang mencakup nilai-nilai Pancasila. Dalam proses ini, saya belajar bagaimana mengintegrasikan konten akademis dengan pengembangan karakter peserta didik. Pengembangan karakter ini melalui Profil Pelajar Pancasila (PPP). Profil Pelajar Pancasila (PPP) merupakan karakter yang mengacu pada nilai-nilai Pancasila. Profil Pelajar Pancasila (PPP) dirancang untuk menciptakan pelajar yang tidak hanya unggul dalam aspek kognitif, tetapi juga memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) memberikan kesempatan bagi saya untuk memahami bagaimana seorang guru seharusnya menjadi teladan dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila.


Mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia memberikan landasan teoritis yang kuat mengenai pentingnya Pancasila dalam pembelajaran. Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia yaitu mencakup pendidikan dalam masyarakat Pancasila, pendidikan demi kesatuan bangsa, dan Profil Pelajar Pancasila (PPP). Nilai-nilai masyarakat Indonesia yang dirangkum dalam lima sila Pancasila mencerminkan kehidupan masyarakat Indonesia yang merupakan kesatuan dari keanekaragaman agama, keyakinan, budaya, etnis, kearifan lokal, pulau, wilayah geografis dan hayati. Salah satu karakter bangsa Indonesia adalah kebhinekaan dalam suku, ras, agama dan budaya. Pancasila merupakan dasar filosofis pendidikan dan pendidikan agama di Indonesia yang berkontribusi bagi kesatuan hidup berbangsa. Nilai-nilai Pancasila menjadi dasar pengembangan paradigma pendidikan transformatif untuk melestarikan kemajemukan budaya, agama, ras dan suku di tengah tantangan dan ancaman keterpecahan hidup berbangsa (Rafael & Munzil, 2024). Sedangkan Profil Pelajar Pancasila (PPP) merupakan karakter yang mengacu pada nilai-nilai Pancasila. Profil Pelajar Pancasila (PPP) memiliki enam dimensi yaitu Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, kreatif, bernalar kritis. Enam dimensi karakter yang akan dicapai oleh peserta didik tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Melalui mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia, memberikan pemahaman mendalam bagi saya mengenai Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia.


Pengalaman selama mengikuti perkuliahan PPG membantu saya dalam memahamai pembelajaran sesuai dengan Pancasila sebagai fondasi pendidikan Indonesia. Pengalaman ini yaitu seperti diskusi bersama dengan dosen dan teman-teman di kelas mengenai pentingnya nila-nilai Pancasila untuk diterapkan dalam pembelajaran. Serta pengalaman terjun langsung untuk mengajar dan menerapkan Pancasila dalam pembelajaran melalui integrasi Profil pelajar Pancasila (PPP). Di dalam pelaksanaan pembelajaran, peserta didik diajak untuk mendiskusikan materi, menyampaikan pendapatnya dan saling membantu temannya di dalam kelompok selama pelaksanaan diskusi. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk integrasi Profil Pelajar Pancasila (PPP) dimensi gotong royong yang saya lakukan. Melalui pengalaman ini saya dapat memahami lebih mendalam mengenai pembelajaran yang sesuai dengan Pancasila.


Pendidikan di Indonesia haruslah berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila agar dapat mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki karakter yang kuat. Pengalaman pribadi saya selama bersekolah dan mengikuti Pendidikan Profesi Guru menunjukkan bahwa nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam pembelajaran. Mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia telah memberikan wawasan mendalam bagi saya mengenai pentingnya integrasi antara pengetahuan akademis dan pengembangan karakter.

DAFTAR RUJUKAN
Maulida, H. (2023). Pancasila Sebagai Fondasi Pendidikan Indonesia dan Relevansinya dengan Kurikulum Merdeka. PROSIDING NATIONAL CONFERENCE FOR UMMAH, 2(1), 450--454. https://conferences.unusa.ac.id/index.php/NCU2020/article/view/1062
Rafael, S., & Munzil. (2024). Buku Ajar Mata Kuliah Inti Filosofi Pendidikan Indonesia. Jakarta: Direktorat Pendidikan Profesi Guru, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun