Mohon tunggu...
Latifatun Nadya
Latifatun Nadya Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi saya bersepeda, dan konten yang saya gemari adalah konten pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

T4.7 Aksi Nyata Literasi Dasar

29 November 2024   22:39 Diperbarui: 29 November 2024   22:39 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ANALISIS TERHADAP SEKOLAH TERKAIT LINGKUNGAN KAYA LITERASI
1.Sebutkan 3 hal yang sudah berjalan dengan baik!
a.Sekolah mengadakan kegiatan literasi secara teratur, seperti membaca buku selama 15 menit dan diskusi buku cerita megenai isi buku, peserta didik tidak hanya membaca saja, tetapi dapat memahami isi bacaan yang telah dibacanya dan dapat didiskusikan bersama temannya di kelas.. Kegiatan ini melibatkan guru dan siswa.
b.Guru menunjukkan contoh yang baik dalam membudayakan literasi, dengan membaca buku secara rutin, mengajak siswa berdiskusi tentang bacaan, serta menggunakan literasi dalam pengajaran di semua mata pelajaran.
c.Kegiatan membaca buku bersama guru dan siswa lain di halaman sekolah dapat menunjang perkembangan peserta didik dalam meningkatkan keterampilan literasi membaca dan memahami sebuah bacaan. Peserta didik mengenal lingkungannya dengan membaca di halaman sekolah, dapat berinteraksi juga dengan teman-temannya, bertukar buku bacaan dan bercerita isi buku bacaan yang dibacanya kepada teman-temannya. Sehingga, lebih menyenangkan dan leluasa dalam membaca dengan gaya membaca masing-masing siswa yang berbeda.


2.Sebutkan 2 hal yang bisa ditingkatkan!
a.Hal yang perlu ditingkatkan salah satunya ruang kelas bisa dirancang agar nyaman dan mendukung kegiatan literasi, bisa  juga ditambahkan pojok baca. Sehingga siswa dapat fokus membaca atau menulis dengan nyaman.
b.Menata koleksi buku di Perpustakaan, buku-buku di perpustakaan dapat dikelompokkan dengan rapi berdasarkan kategori, seperti fiksi, non-fiksi, buku pelajaran, dan buku referensi. Pengelompokan ini memudahkan siswa mencari buku yang sesuai dengan minat atau kebutuhan mereka. Selain itu, juga dapat membuat ruang perpustakaan yang nyaman, bersih dan menarik bagi peserta didik sehingga senang berkunjung ke perpustakaan.


3.Sebutkan 1 hal yang perlu didiskusikan!
Salah satu hal yang perlu didiskusikan adalah strategi untuk melibatkan orang tua dalam mendukung kegiatan literasi di rumah dan di sekolah. Orang tua memiliki peran penting dalam membudayakan literasi, dan keterlibatan mereka dapat memperkuat upaya yang dilakukan di sekolah. Diskusi ini dapat mencakup bagaimana sekolah dapat memberikan informasi, pelatihan, dan sumber daya kepada orang tua agar mereka lebih aktif dalam mendukung anak-anaknya, baik dengan menyediakan bahan bacaan yang tepat di rumah, menciptakan waktu khusus untuk membaca, maupun berkolaborasi dengan sekolah dalam program literasi yang lebih luas.


PROGRAM UNTUK MENUMBUHKAN ATAU MENINGKATKAN
LINGKUNGAN KAYA LITERASI DI SDN  WARU

1.Nama Sekolah :
SD Negeri Waru


2.Progam atau kegiatan  yang sudah berjalan:
a.Membaca buku bersama guru atau teman sekelas
b.Membaca buku selama 15 menit
c.Diskusi buku cerita mengenai isi buku
d.Mengunjungi perpustakaan sekolah minimal seminggu sekali


3.Program yang bisa ditambahkan
Program yang bisa ditambahkan adalah Pojok Baca di masing-masing kelas. Guru dan siswa dapat membuat pojok baca bersama, dengan menyusun pojok baca di kelas masing-masing, dan menentukan hiasan, rak buku dan buku-buku serta peraturan yang dipatuhi dalam pojok baca dan tujuan pojok baca di kelas, pojok baca dapat mempermudah siswa untuk menemukan  dan membaca bacaan di kelas sesuai dengan minat mereka.


4.Pihak yang dapat dilibatkan
Pihak yang dilibatkan adalah guru, siswa dan orang tua.
a.Guru
Guru berperan sebagai penggerak dan fasilitator literasi di pojok baca. Guru dapat mengarahkan siswa untuk memanfaatkan pojok baca, mendampingi kegiatan literasi, serta memberi rekomendasi buku yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan minat siswa. Guru juga bisa memanfaatkan pojok baca untuk kegiatan pembelajaran interaktif, seperti diskusi buku atau projek literasi.
b.Siswa
Siswa adalah pengguna utama dari pojok baca. Siswa memiliki kesempatan untuk memilih buku yang sesuai dengan minat dan tingkat kemampuan mereka. Melibatkan siswa dalam memilih buku atau menyusun kegiatan literasi di pojok baca juga sangat penting untuk membangun rasa kepemilikan terhadap fasilitas tersebut.  Siswa  juga diberikan keleluasaan untuk mengkreasikan pojok baca di kelas masing-masing dan mengembangkan kreativitas serta inovasi siswa dalam melengkapi dan menghias pojok baca di kelasnya.
c.Orang Tua
Orang tua dapat berperan sebagai pendukung kegiatan literasi di rumah, misalnya berperan mendukung progam pojok baca dengan memberikan tambahan koleksi buku yang ada di pojok baca atau dengan mendorong anaknya membaca buku yang tersedia. Orang tua juga dapat terlibat dalam acara atau kegiatan literasi yang diadakan di sekolah.


5.Target waktu yang ditetapkan
a.Jangka Pendek (1-3 Bulan): Fokus pada pembentukan kebiasaan awal dan peningkatan minat siswa terhadap pojok baca.
b.Jangka Menengah (3-6 Bulan): Evaluasi keterlibatan siswa dalam kegiatan literasi dan dampaknya terhadap keterampilan membaca dan menulis.
c.Jangka Panjang (6-12 Bulan): Penilaian terhadap perubahan kebiasaan membaca siswa dan pengaruhnya terhadap pembelajaran di kelas serta keterampilan literasi secara keseluruhan.
d.Keberlanjutan (Setiap Tahun Ajaran): Menilai keberlanjutan dan pengembangan lebih lanjut dari program pojok baca.


6.Indikator keberhasilan program
a.Siswa yang aktif mengunjungi dan memanfaatkan pojok baca di kelas secara rutin dan durasi waktu yang dihabiskan siswa untuk membaca di pojok baca setiap harinya.
b.Peningkatan kemampuan membaca dan menulis siswa yang terukur melalui penilaian atau evaluasi kelas, seperti peningkatan hasil ujian membaca, kemampuan memahami teks, atau kemampuan menulis laporan dan refleksi tentang bacaan.
c.Peningkatan kemampuan siswa dalam berpikir kritis dan reflektif terhadap apa yang mereka baca, yang dapat diukur melalui diskusi, presentasi, atau tugas menulis terkait bacaan.
d.Tingkat kolaborasi antara guru dan siswa dalam memanfaatkan pojok baca untuk mendukung proses pembelajaran, seperti guru yang mengarahkan siswa untuk membaca buku tertentu atau menggunakan pojok baca sebagai bagian dari tugas kelas.
e.Ketersediaan koleksi buku bacaan yang sesuai minat dan beragam, baik fiksi, non fiksi, buku pelajaran, yang mencakup berbagai genre, topik, dan tingkat kesulitan yang sesuai dengan minat dan kemampuan siswa.
f.Kondisi fisik pojok baca yang terawat, rapi, dan nyaman, serta pemeliharaan koleksi buku yang baik, seperti penggantian buku yang rusak atau penambahan koleksi buku baru secara teratur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun