Mohon tunggu...
VANNESA ALMAYRA NUGROHO
VANNESA ALMAYRA NUGROHO Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA PPG BAGI CALON GURU

Membaca dan menulis puisi adalah hobi saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lembar Kerja 1.2 Pemahaman Konsep

2 Oktober 2024   10:10 Diperbarui: 2 Oktober 2024   10:13 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1. Bagaimana Anda memahami makna 'literasi' di abad 21?

Literasi di abad 21 tidak hanya dimaknai sebagai kemampuan membaca dan munulis saja. Namun literasi memiliki makna dan cakupan yang lebih luas dan mendalam seperti memahami, menafsirkan, menganalisis, dan mempraktikkan. Saat ini, di era perkembangan teknologi yang pesat dan mudah untuk mengakses informasi diberbagai platform memberikan tuntutan kepada setiap individu untuk memahami makna informasi yang ditemui. Tidak hanya mengonsumsi informasi, namun juga harus mampu melakukan analisis argumen, melakukan indentifikasi, dan mengevaluasi berbagai sumber dengan tujuan terhindari dari informasi-informasi palsu atau rekayasa. Secara luas literasi dapat diartikan sebagai kemampuan menafsirkan data dan grafik yang menjadikan setiap individu mampu untuk manarik kesimpulan yang didasari bukti. Praktik literasi yang efektif dapat dilakukan dengan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.  Literasi adad 21 menjadi hal penting untuk aktif dalam kehidupan bermasyarakat dan menjawab tantangan zaman di era sekarang ini yang menuntut individu untuk kritis dan analitis.

2. Dari lima keterampilan membaca di Sekolah Dasar, manakah yang Anda alami sendiri atau temukan di sekolah PPL?

Keterampilan membaca yang saya temukan di sekolah PPL yakni SDN Kalisari 1 adalah pengenalan kata. Guru mendampingi peserta didik dimulai dari tahap pengenalan kata agar terampil dalam membaca. Sedangkan pada keterampilan memahami bacaan banyak peserta didik masih mengalami kesulitan atau dapat dikatakan memiliki tingkat literasi yang rendah. Contohnya saat berlangsungnya tes beberapa peserta didik masih memerlukan bantuan guru untuk membacakan soal. Jika ditinjau lebih lanjut, mayoritas wali murid bekerja sebagai karyawan pabrik yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga anak kurang mendapatkan perhatian yang cukup sesuai dengan perkembangan usianya. Orang tua atau wali murid cenderung menyerahkan perihal akademik anak kepada guru sekolah. Sehingga hal menjadi kurang optimal karena belajar atau literasi dapat dilatih dimana saja dan dengan siapa saja tidak hanya guru sekolah. Untuk anak mencapai target perkembangannya perlu kerjasama antara walu murid atau orang tua dengan guru sekolah.

3. Bagaimana dengan keterampilan menulis di Sekolah Dasar, manakah dari empat komponen tersebut yang Anda alami?

Keterampilan menulis di Sekolah Dasar yang paling saya rasakan adalah kesadaran menulis. Saat bersekolah di Sekolah Dasar saya senang dalam menirukan segala tulisan yang saya lihat. Misalnya tulisan papan nama kelas, sampul buku, dan ketika di rumah tulisan pada brosur saya amati dan tulis di buku tulis. Saat pembelajaran berlangsung di sekolah guru sering menulis di papan tulis. Saya sadar bahwa informasi tersebut adalah penting. Oleh karena itu, saya memperhatikan tulisan di papan tulis dan saya salin di buku tulis. Sejak bersekolah di Sekolah Dasar saya telah memahami bahwa dengan mencatat atau menulis akan membantu dalam mengingat kembali materi yang diajarkan di sekolah.

4. Apakah ada komponen literasi berimbang yang dapat Anda identifikasi dari pengalaman pribadi sebagai siswa maupun calon guru?

Komponen literasi berimbang berdasarkan pengalaman saya pribadi sebagai peserta didik maupun calon guru ialah membaca terpadu dan membaca mandiri. Terkait dengan membaca terpadu saya alami di kelas satu Sekolah Dasar dimana guru saya sering membacakan sebuah cerita atau bacaan. Kemudian, guru memberikan pertanyaan terkiat bacaan tersebut dengan tujuan melihat tingkat pemahaman kami. Dengan melakukan kegiatan seperti ini, guru dapat mengetahui peserta didik yang benar-benar memperhatikan guru, menyimak bacaan, dan memahami isi bacaan. Selain itu, guru dapat mengenali peserta didik terkait gaya belajar mereka. Jika mengalami kesulitan dalam menjawab kemungkinan gaya belajar peserta didik bukan audio. Namun jika lebih mudah memahaminya maka dapat dikategorikan memiliki gaya belajar audio.

Komponen selanjutnya ialah membaca mandiri yang saya alami di kelas dua Sekolah Dasar. Di kelas dua inilah saya mulai membaca secara mandiri untuk berusaha memahami isi bacaan hingga mengerjakan soal. Kegiatan ini bagi saya tidak sekadar berlatih memahami bacaan, tetapi membuat saya lebih berani dan percaya diri untuk melakukan eksplorasi berbagai jenis bacaan. Pengalaman yang tidak kalah penting bagi saya terkait dengan keterampilan menulis di Sekolah Dasar adalah menulis dengan pemodelan. Cara saya belajar salah satunya dengan mengamati tulisan di papan tulis kemudian saya salin di buku tulis. Dalam hal ini saya benar-benar memperhatikan tulisan guru saya. Saya berusaha untuk menyalin semirip mungkin mulai dengan huruf besar atau kecil yang digunakan, tanda baca, dan tata letak penulisan. Hal ini saya lakukan tidak hanya untuk memiliki tulisan yang benar dan rapi. Tetapi juga bertujuan membantu saya untuk mengelola informasi dengan efektif.

Saya ingat bahwa di kelas dua saya telah menulis secara mandiri. Dimana guru pernah memberikan tugas untuk membuat cerita pengalaman liburan bersama keluarga. Dalam penulisan mandiri saya berusaha mengingat kegiatan liburan saya bersama keluarga dan menuangkannya dalam bentuk tulisan dengan menggunakan pemilihan kata yang mudah dipahami oleh orang lain atau pembaca. Pemilihan kata saya lakukan dengan semaksimal mungkin karena pada waktu itu, saya ingin siapapun yang membaca dapat merasakan emosional dalam cerita yang saya tulis. Kegiatan ini memberikan saya kebebasan untuk lebih berekspresi dan menjadi tertantang untuk membuat cerita secara runtut dan jelas. Kombinasi antara menulis pemodelan dan mandiri membuat saya semakin percaya diri atas kemampuan menulis yang saya miliki dan merasa siap untuk melakukan eksplorasi berbagai bentuk tulisan di masa yang akan datang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun