Esai:
Menapaki Jejak Literasi: Perjalanan Menuju Guru Literat
Sebagai mahasiswa yang bercita-cita menjadi guru, perjalanan literasi saya dimulai dengan pemahaman sederhana. Dulu, saya menganggap literasi hanya sebagai kemampuan membaca dan menulis---sebuah dasar bagi peserta didik agar dapat belajar di sekolah. Saya berpikir tugas guru hanyalah mengajarkan teknik membaca dan menulis dengan benar. Namun, pandangan ini berubah setelah saya mengikuti mata kuliah Literasi Dasar.
Selama perkuliahan, saya menyadari bahwa literasi memiliki cakupan yang jauh lebih luas. Literasi tidak hanya tentang membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan berpikir kritis, memahami informasi, dan menyampaikan ide secara efektif. Saya belajar bahwa literasi melibatkan berbagai aspek, seperti literasi digital, media, dan visual, yang menjadi semakin penting di era teknologi ini. Literasi juga dapat diterapkan di semua mata pelajaran, mulai dari matematika hingga seni, menjadikannya fondasi pembelajaran yang menyeluruh.
Momen refleksi terbesar saya adalah ketika menyadari bahwa literasi bukan hanya keterampilan akademik, melainkan juga keterampilan hidup. Literasi membantu seseorang membuat keputusan yang lebih baik, memahami dunia, dan bahkan membawa perubahan sosial. Pemahaman ini mengubah cara pandang saya. Saya tidak lagi melihat literasi sebagai keterampilan teknis semata, tetapi sebagai alat untuk mengembangkan potensi peserta didik secara penuh.
Perubahan ini mendorong saya untuk berpikir lebih kritis dan reflektif tentang bagaimana saya akan mengajarkan literasi di masa depan. Saya ingin peserta didik saya tidak hanya mampu membaca, tetapi juga mampu menganalisis, mengevaluasi, dan memanfaatkan informasi untuk menyelesaikan masalah. Saya berkomitmen untuk menciptakan pembelajaran yang relevan, menarik, dan berhubungan langsung dengan kehidupan mereka.
Ke depan, saya memiliki rencana konkret untuk menjadi guru literat. Saya akan terus memperkaya pemahaman saya tentang strategi literasi melalui pelatihan dan membaca. Saya juga akan mengintegrasikan literasi digital dalam pembelajaran untuk membantu peserta didik memanfaatkan teknologi secara bijak. Selain itu, saya akan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung keberagaman literasi dengan menyediakan sumber daya yang menarik, seperti buku inspiratif dan media interaktif.
Perjalanan literasi ini telah mengubah saya dari seseorang dengan pemahaman dasar menjadi individu yang percaya pada kekuatan literasi untuk memberdayakan generasi muda. Sebagai calon guru, saya yakin bahwa literasi adalah kunci untuk mendidik peserta didik menjadi individu yang cerdas, kritis, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H