Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh kebahagiaan bagi umat Muslim. Berbeda dengan Ramadhan tahun sebelumnya, dimana masyarakat masih sangat membatasi interaksi dengan sesama oleh kebiajakan lock down. Ramadhan tahun ini sudah menerapkan sistem tatanan baru new normal. Meskipun suasana tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya, Ramadhan tahun ini sudah mulai dihiasi oleh pernak-pernik kebiasaan masyarakat pada kondisi normal.
Pada bulan ini, umat Muslim di seluruh penjuru dunia berbondong-bondong untuk meningkatkan kualitas ibadahnya. Momen seperti ini seringkali dimanfaatkan masyarakat untuk berbagi dengan sesama, yaitu dengan berbagi takjil. Sudah tidak asing lagi bagi kita, apabila melihat ada sekelompok orang yang melangsungkan kegiatan tersebut. Bagi umat Muslim, memberi makanan atau minuman bagi orang yang berpuasa memiliki nilai pahala yang besar.
Berbagi merupakan wujud dari rasa syukur kita akan rezeki yang telah kitra dapatkan. Berbagi, merupakan bentuk kedermawanan kita yang tentunya membawa kebahagiaan bagi orang sekitar kita. Ditinjau dari sisi yang lain, manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosial. Kita tidak dapat menyangkal bahwa sebagai sesama manusia, kita saling membutuhkan satu sama lain.
Pada saat berbagi takjil, banyak sekali ragam menu takjil yang dibagikan oleh masyarakat. Diantaranya adalah makanan ringan, makanan berat, atau pun minuman. Namun pada dasarnya, masyarakat tidak memandang dari apa yang dibagikan, tetapi dari ketulusan hati orang-orang yang mau berbagi.
Pada 18 April 2021, saya bersama kedua teman saya melaksanakan kegiatan sosial dengan berbagi takjil. Dilanda pandemi covid-19 tidak kemudian megurungkan niat kami untuk melangsungkan kegiatan tersebut. Justru, di kondisi seperti inilah banyak hal kecil yang bisa kita lakukan untuk membantu sesama. Dengan berbagi di kondisi tersebut, kita dapat membantu orang lain yang merasakan dampak pandemi.
Kegiatan ini dilaksanakan di sekitaran Jalan Bandung. Mengingat bahwa pandemi memang belum berakhir, kami memilih lokasi yang sekiranya luas sehingga tidak menimbulkan kerumunan. Kami juga menggunakan masker pada saat pelaksanaan kegiatan. Kita tetap perlu memperhatikan bahwa berbuat baik harus dilakukan dengan cara yang baik pula.
Kami berkumpul di lokasi pada pukul 16.00 WIB. Sesampainya di sana, kami mempersiapkan segala kebutuhan terlebih dahulu hingga waktu menunjukkan pukul 16.30 WIB. Kami kemudian segera memulai kegiatan tersebut dengan turun ke jalan.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud kepedulian sosial, apalagi momennya sangat pas, yakni pada bulan Ramadhan. Jumlahnya memang tidak banyak, hanya 40 kotak saja. Namun, kami berharap langkah kecil ini bisa bermanfaat bagi orang sekitar kami.
Tujuan utama dari kegiatan ini ialah memberi makan orang yang berpuasa, terutama kepada yang sedang berada di perjalanan. Seperti yang kita ketahui, orang yang sedang berada di perjalanan seringkali tidak sempat untuk berbuka puasa tepat waktu. Nah, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat yang masih berada di perjalanan juga bisa berbuka puasa tepat pada waktunya.