Sudah diperkirakan banyak pengamat sepakbola di kompasiana kalau ancaman hukuman untuk wasit Muhaimin tidak akan seperti yang diancamkan padanya.
Mengutip ucapan mas brew Jerry, Ancaman hukuman 1 atau 2 tahun bagi Muhaimin hanya sekedar bumbu penyedap biar afdhal.
Awal putusan hukuman akan melalui jalan berliku dulu agar terjadi dinamika dan pro kontra. Tapi endingnya sudah diprediksikan olehnya bakal seperti hukuman kepada Rumaropen, banyak diskonnya.
Dan inilah ending "sandiwara" hukuman wasit untuk Muhaimin. Dia tidak dihukum 1 atau 2 tahun, tapi akan diterjunkan untuk memimpin kompetisi Divisi Utama dengan syarat harus lolos tes fisik dan lainnya seperti yang diungkapkan ketua Komsit, Robertho Rouw.
" Jika Aeng dan Muhaimin ingin segera memimpin pertandingan Divisi Utama, mereka harus lolos tes fisik dan lain-lainnya,".
Muhaimin tidak sendiri karena wasit Aeng Suarlan juga akan menemani dirinya di Divisi Utama.
Ending yang menyenangkan bagi wasit Muhaimin karena dia bisa tetap memimpin pertandingan walaupun di kasta yang lebih rendah dari ISL.
Betapa dongkolnya Muhaimin jika vonis hukuman 1 atau 2 tahun benar-benar diputuskan oleh Rouw kepadanya. Sudah kena bogem, lebih berat pula hukumannya dibanding yang mukul.
Sama-sama bahagia bagi Muhaimin dan Rouw. Muhamin happy dengan putusan ini dan Rouw happy sudah mengikuti jejak Hinca.
Hinca sudah dapat "citra" dengan ketegasannya diawal hukuman walaupun tumpul diakhir putusan terbentur komding. Rouw juga mendapatkan "citra" yang sama di mata para penggemar ISL bahwa sekarang sudah berubah. Wasit yang bermasalah bakal dihukum berat diawal ancaman tapi tumpul juga di endingnya.
Jika melihat putusan ini, kalau memang wasit Aeng dan Muhaimin dianggap bermasalah kenapa disuruh memimpin di divisi utama? Berarti Divisi Utama bakal dapat wasit bermasalah. Apakah ini berarti memindahkan masalah. Kejadian pemukulan dan kesalahan wasit tersebut bakal dipindahkan ke Divisi Utama? Mari kita sama-sama lihat nanti.
Salam Olahraga