Mohon tunggu...
pesa pesa
pesa pesa Mohon Tunggu... -

manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Rahmad Darmawan: Saya Datang Melatih Timnas Hanya Demi Merah Putih, Titik

22 Maret 2013   04:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:25 2440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Siapa yang tidak kenal dengan Rahmad Darmawan atau disingkat RD, pelatih "bertangan dingin" dari Indonesia yang memiliki segudang prestasi di level klub dalam negeri. Persipura dibawanya meraih juara Liga Indonesia pada tahun 2005. Klub Sriwijaya FC dilambungkannya dengan meraih double winner juara liga Indonesia dan copa Indonesia 2 tahun berturut-turut tahun kompetisi 2007-2008 dan 2008-2009. Dan setahun sesudahnya meraih Copa Indonesia dengan tim yang sama. Fenomenal..!!.

RD mengantungi lisensi kepelatihan International Licence di bawah bimbingan Horst Kriete dan Bernd Fisher. Usai mendapatkan lisensi tertinggi itulah menjadi awal mula prestasi RD melejit setelah hijrah ke Persipura Jayapura. Kabarnya klub luar negeri Perak FC Malaysia bahkan tertarik untuk merekrutnya setelah membawa Persipura juara Liga Indonesia. Tapi RD lebih memilih Persija sebagai pelabuhan berikutnya.

Dari sinilah, kita mengetahui karakter RD sebagai pelatih. RD harus diberi keleluasaan dalam memilih pemain untuk mendapatkan prestasi dari tangan dinginnya. Ketika di Persija, RD tidak bisa memilih pemain-pemain yang akan memperkuat timnya, padahal memilih pemain merupakan tugas dan kewajiban seorang pelatih kepala. Oleh karena itu Persija hanya bisa meraih peringkat 3 di musim 2006, padahal targetnya adalah juara Liga.

"Saya akui, saya yang salah. Kenapa mau ke Persija. Saat itu saya mau ke Persija karena dijanjikan akan ada Agu Casmir (bek Timnas Singapura), De Porras (mantan striker Persija dan PSIS Semarang), dan Ronald Fagundes (gelandang Persik Kediri). Ternyata semua nama-nama besar itu kabur," kata Rahmad. (sumber: bola.kompas.com) .

Dimusim setelahnya, RD pindah ke klub Sriwijaya FC. Di klub ini, RD kembali diberi kebebasan untuk mengatur segi teknis tim. Maka lihatlah prestasi yang ditorehkan olehnya. 2 tahun berturut-turut menjuarai Liga Indonesia dan 3 tahun berturut-turut menjuarai Copa Indonesia. Fenomenal..!!

Atas prestasi inilah, Rahmad akhirnya ditunjuk untuk melatih Timnas Indonesia U23. Di Sea Games, Timnas U23 dibawanya masuk final menghadapi Malaysia. Sayang, Indonesia kalah dari seteru abadinya tersebut dan hanya meraih perak. Dan akhirnya, Rahmad memilih mundur dari timnas U23 karena dia merasa gagal meraih emas dan alasan yang paling utama adalah karena dia tidak diberi kewenangan mutlak untuk bisa menjalankan tugas memilih pemain yang terbaik tanpa lihat dari mana pemain itu berasal (ISL atau IPL, -pen). RD lebih memilih menjadi pelatih klub Pelita Jaya dibanding melatih tim merah putih kalau pemain terbaik ISL masih tidak boleh memperkuat timnas U23 karena adanya larangan dari FIFA.

Dan hari ini, RD kembali melatih tim merah putih tapi dengan level yang lebih tinggi yaitu timnas senior. Anak asuhannya akan dibawanya menghadapi Singa Gurun, Arab Saudi, yang level permainannya masih diatas Indonesia. RD saat ini bisa bernapas lega dan bergembira karena semua pemain terbaik ISL sekarang mendominasi skuad timnas yang dia pilih. Hanya tersisa beberapa pemain dari luar ISL. Atas alasan inilah, RD tanpa ragu-ragu menerima tawaran BTN untuk melatih timnas walaupun tanpa SK. Walaupun menjadi pelatih timnas tanpa kejelasan status, ia menerimanya semata demi tim Merah Putih. Ya, demi Merah Putih. Alasan yang dulu tidak pernah dia ucapkan ketika melatih timnas U23. Dia lebih memilih mundur dan melatih klub kepunyaan keluarga Bakri, Pelita Jaya.

"Seperti saya tegaskan, saya dipanggil BTN buat jadi pelatih timnas. Jika BTN minta saya pergi, ya saya pergi. Saya datang hanya demi tim Merah Putih. Tidak ada alasan lain." Ujar Rahmad. (sumber: http://sportiplus.com)

Dengan kembalinya RD ditambah para pemain terbaik ISL, masyarakat kembali membuncah optimisnya akan prestasi timnas. Di polling detik, per hari ini (22/3/2013) yang memilih timnas Indonesia menang sampai 45.13%. (sumber: http://sport.detik.com) . Sebuah prosentasi luar biasa karena yang akan dihadapi adalah timnas kuat Asia. Dan tadi pagi di acara Lensor ANTV, beberapa supporter yang dimintai prediksinya, semuanya menjawab Indonesia akan menang minimal dengan skor 2-1. Sebuah optimisme yang sudah mulai bangkit kembali.

Optimisme para kontra KPSI di Kompasiana juga lumayan tinggi, lihat saja dengan artikel dan komentar-komentar mereka. Terus, bagaimana dengan optimisme para pendukung KPSI dan ISL di kompasiana? :)

Tetap Semangat dan sebarkan Virus Optimis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun