[caption id="" align="aligncenter" width="476" caption="11 Pemain PSMS Berdemo Menuntut Dibayarkannya 10 Bulan Gaji Mereka. Foto: Bola.net"][/caption]
Masih ingat dengan syarat yang diajukan BOPI terkait ijin diselenggarakannya ISL? sampai 3 hari menjelang kick off ISL, ijin dari BOPI belum juga dikeluarkan. Ijin BOPI ini sangat krusial karena jika tidak kluar, maka ijin dari POLRI tidak akan bisa diperoleh. Jika ijin keramain dari kepolisian tidak ada, alamat gelaran ISL bakal tertunda dan tidak bisa tayang.
Kenapa ijin BOPI belum keluar juga? karena BOPI mengajukan syarat kepada penyelenggara ISL PT Liga Indonesia. Syarat tersebut adalah semua klub peserta ISL harus melunasi tunggakan utangnya musim lalu terlebih dahulu. Terutama gaji pemain yang belum dibayarkan. Jika tidak, maka BOPI tidak akan merekomendasikan pemberian izin kepada Mabes Polri.
"Jadi, hal itu berpulang pada PT LI. Kalau mereka ingin izin cepat keluar, maka harus menyelesaikan beberapa hal seperti pembekuan keuangan dan kewajiban. Kalau hal itu sudah diselesaikan, tak ada alasan bagi BOPI tidak memberi izin," terang Ketua Harian BOPI, Haryo Yuniarto. Cek disini.
Itulah drama yang terjadi kala itu. Tapi apa sih yang tidak bisa di negeri kita tercinta ini? Akhirnya rekomendasi gelaran ISL pun keluar karena PT liga Indonesia berkomintmen untuk melunasi gaji pemain Januari 2013, tapi pelunasan gaji nya dibayar komitmen baru dengan janji pelunasan pada 31 maret 2013 dan lagi-lagi janji tersebut dibayar janji baru lagi dengan komitmen akan dibayarkan Juni ini.
Tapi sampai saat ini walaupun gaung tunggakan gaji pemain ISL tidak sekencang kala itu, beberapa klub masih terdengar jeritan tunggakan gaji ini. Lihat saja para pemain PSPS, Persiwa, bahkan Persija Jakarta masih dililit hutang kepada para pemainnya.
Dan syarat BOPI diawal penyelenggaraan sepertinya bukan lagi sesuatu yang mengikat karena ISL terus berjalan hingga kini walaupun tunggakan gaji masih tetap belum juga diselesaikan pihak pengelola liga dan klub. Padahal sebelumnya, BOPI mengancam akan menghentikan kompetisi jika syarat yang diajukan tidak dipenuhi penyelenggara liga.
Itu drama "sinetron" masa lalu, kini BOPI kembali hadir melalui ketuanya Haryo Yuniarto setelah 11 pemain PSMS Medan yang bermain di divisi Utama PT Liga Indonesia menjerit dan meminta komitmen PT LIga Indonesia dan klub untuk membayar 10 bulan tunggakan gaji mereka.
Haryo meminta PT LI untuk mengambil langkah serius supaya persoalan ini segera selesai. Menurut pengakuannya, Haryo berbicara langsung dengan CEO PT LI Joko Driyono dalam Kongres Tahunan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (17/6).
"BOPI berupaya terus memonitor penanganan persoalan tunggakan gaji 11 pemain PSMS dan memastikan tidak ditelantarkan. Paling tidak, mereka mendapatkan tempat yang layak selama menunggu kejelasan," katanya.
Lebih jauh dikatakan Haryo, hal tersebut melecut BOPI untuk melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan kompetisi yang dikelola PT LI, khususnya Divisi Utama.