Mohon tunggu...
pesa pesa
pesa pesa Mohon Tunggu... -

manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Apung Jual, PSSI Beli?

12 Februari 2014   18:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:53 1252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

PSSI memasuki babak baru dengan melakukan somasi terhadap salah satu anggota FDSI atas penyataanya di forum terbatas FB tersebut. Tapi hingga sore ini, belum ada surat resmi yang masuk ke kotak pos yang ada di rumah Apung Widadi, penggiat SOS (Save Our Soccer).

AW sendiri siap menjelaskan dan menghadapi Perlawanan PSSI tersebut. Tak ada yang perlu dirisaukan oleh pihak PSSI karena Apung menjamin dia tidak bakal kabur. PSSI beli, Apung jual. Apung Jual, PSSI beli. Inilah potret ideal yang harus dilakukan jika hal ini sudah terjadi. Tetapi siapakah yang seharusnya beli? PSSI ataukah LNM?

PSSI berani mensomasi, artinya PSSI tau benar apa yang bakal mereka dapatkan dari ketidak terimaan PSSI atas pernyataan AW. Dan AW pun, yakin apa yang sudah dilakukan siap dipertanggung jawabkan. Tapi berhubung surat Somasi dari PSSI belum dia terima, Apung belum bisa menjelaskan detail "pertikaian" ini.

Pertikaian ini sendiri terjadi ketika Apung Widadi menuliskan pernyataan di FDSI,

"Kasihan ya timnas U-19, pendapatan dari hak siar SCTV senilai 16M diputar LNM untuk membiayai Persbaya palsu.". Inilah yang membuat kebakaran jenggot PSSI.

Kalau kita cermati, memang sudah seharusnya AW membawa bukti akan pernyataannya. Tapi disisi lain, kok PSSI yang mensomasi bukan LNM sebagai individu atau sebagai pemilik Persebaya. Apakah karena terlalu banyak jabatan yang diembannya sehingga LNM sendiri kesulitan membedakan dirinya sebagai "pribadi manusia" atau sebagai pemilik Persebaya Palsu (seperti pernyataan AW diatas) atau LNM sebagai waketum PSSI merangkap ketua BTN?

Atau LNM menggunakan PSSI untuk melawan orang yang dianggap sebagai "musuh"nya? Jika ini yang dilakukan, ternyata LNM tidak segarang wajahnya dulu (di era kisruh) yang suka nongol di media dengan pernyataannya yang "garang" dan "menyala-nyala". Kenapa mesti mendompleng ke PSSI jika arah penyataan AW lebih ke arah LNM yang dianggap menyelewengkan pendapatan hak siar?!.

Kalau arah somasi tersebut di sisi pernyataan "kasian ya timnas U-19", kenapa PSSI harus sampai membuat somasi segala? Artinya, PSSI tidak terima U19 dikasihani. Ini terlepas dari kalimat sesudahnya. Karena kalimat sesudahnya, seharusnya LNM yang kebakaran jenggot bukan PSSI. Karena disitulah letak permasalahannya. Jika pernyataan sesudahnya tidak benar, artinya AW membuat fitnah kepada LNM. Maka, LNM lah yang berhak untuk marah bukan PSSI. Kecuali, kalau PSSI ini sebagai perwujudan LNM. Jika benar seperti itu, maka sangat wajar jika selama ini banyak yang mengatakan bahwa PSSI sebagai tunggangannya LNM.

Salam Olahraga

Wassalam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun