Mohon tunggu...
Miftahul Huda Garut
Miftahul Huda Garut Mohon Tunggu... wiraswasta -

http://pesantrenmiftahulhuda.or.id/ mempunyai VISI: Menjadi Yayasan dan Pesantren terbaik dan terpercaya dalam membangun Ummat Manusia sebagai Hamba Allah dan Kuat dalam menjalani Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jadikanlah Aku Kekasihmu, Kan Kubawa Kau Sampai Mati

21 Agustus 2015   20:32 Diperbarui: 21 Agustus 2015   20:43 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Sudah menjadi keyakinan kita selama ini bahwa tidak ada yang bisa di bawa mati, apalagi kalau menyangkut harta sehingga sering kita dengar di masyarakat berkata “ buat apa menumpuk harta dan kekayaan, toh tidak akan dibawa mati”.

 

Pendapat yang selama ini kita dengar dan kita yakini ternyata salah besar.!!! Karena semua yang kita miliki sebenarnya bisa di bawa mati. Kalau harta, istri, jabatan dan amanah lainnya dalam bentuk fisik tentu tidak tidak bisa di bawa mati, tapi kalau kita “konversi’ menjadi perbuatan baik, tentu ini akan menjadi kekasih kita di akherat nanti. Lalu bagaimana kita mengkonversi semua yang kita miliki sehingga dia akan menemani kita nanti di akherat?

“ setiap orang ingin punya kekasih dan ingin membawanya sampai mati, maka jadikanlah perbuatan baik sebagai kekasihmu..sehingga kalau engkau mati, dia akan ikut bersamamu” ( nasehat ulama Akherat)

 

Harta dan jabatan.

Semua harta , jabatan dan amanah lainnya, akan bernilai ibadah jika kita mempergunakan di jalan Allah dan di mamfaatkan sesuai ketentuan-Nya.

Kebanyakan dari kita malah larut dalam kesibukan duniawi, dan melupakan ibadah. Padahal sebenarnya harta dan jabatan akan bernilai ibadah yang sangat tinggi kalau kita mengetahuinya. Dan semua harta , jabatan dan amanah lainnya akan bernilai sangat tinggi kalau kita menjalankan sesuai mau-Nya.. dan bukankah ibadah terbaik itu kalau kita berguna bagi sebanyak mungkin orang? Dan itu ada pada harta dan jabatan.

 

Istri dan Anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun