Sekilas Tentang Kami
Sudah hampir 9 tahun kami berdiri dan berkembang, sebagai sebuah pesantren , tentu ini masih sebuah perjalanan yang pendek dan masih butuh perjuangan panjang untuk menjadi tangguh.
Pesantren Miftahul Huda dibawah pimpinan Ajengan Muhammad Siddiq Al Arief Tauzirie sebenarnya bukanlah pesantren yang dibangun dari nol sama sekali. Pesantren ini adalah Penerus dari pesantren Abah Didi ( KH. Abdullah Ibnu Mas’ud) di Nyalindung-sukabumi Jawa Barat. Dan Ajengan Muh. Siddiq Al Arief Tauzirie (selanjutnya disebut Ajengan) adalah satu-satunya Murid dari Abah Didi yang diberi Amanah untuk meneruskan Ilmu beliau, yaitu menyebarkan ajaran Tafakur Meditasi Islam. Dan dibelakang Nama Ajengan ada nama Tauzirie yang tidak lain adalah KH. Yusuf Tauzirie yaitu seorang ulama besar Indonesia yang sangat berpengaruh di Jawa Barat dan Khususnya Garut.
Tapi walau dibelakang Ajengan ini didukung oleh dua ulama besar, tapi beliau ditempa sangat keras untuk mendirikan pesantren ini. Beliau harus membangun sendiri tanpa boleh membawa sedikitpun murid abah didi yang lain yang jumlahnya puluhan ribu di seluruh Indonesia dan tidak boleh menggunakan fasilitas dari pesantren Abah Didi yang di Sukabumi. Dan begitu juga tidak ada sedikitpun fasilitas yang dipakai dari warisan KH. Yusuf Tuzirie, bahkan pada awal pendirian pesantrenya, beliau dikucilkan oleh keluarga besar Yusuf Tauzirie lainnya.
Tapi dengan keteguhan hati , keyakinan pada Guru dan trah darah yang kuat dalam diri beliau pesantren ini tetap maju dan berkembang hingga detik ini. Dan tanda tanda untuk menjadi pesantren yang kuat dan tangguh sudah mulai kelihatan. Ajengan terlebih dahulu menempa muridnya dengan konsisten dan “sangat keras” dalam menerapkan ajaran Islam yang benar dalam menjalani kehidupan dunia. Kepatuhan kepada guru/Ajengan adalah harga mati untuk seorang murid.
Sabar , Kasih sayang dan penuh kecintaan seorang Guru
Pesantren Miftahul Huda saat ini tidaklah seperti pesantren lain pada umumnya. Pesantren ini belum ada sekolah ataupun tempat belajar khusus, pesantren ini menampung siapapun yang datang(umumnya orang dewasa dari 15 -70 tahun) , latar belakang mereka yang berguru ke Ajengan sangat beragam, mulai dari anak jalanan, bekas pecandu narkoba, preman jalanan, orang bermasalah dalam berkeluarga, gagal dalam usaha dan dari banyak latar belakang lainnya. Sehingga ada semacam anekdot di kalangan santri bahwa mereka adalah “orang – orang gagal di masyarakat” yang masuk bengkel untuk diperbaiki oleh Ajengan. Ajengan dalam memberi ilmu kepada muridnya dengan sangat sabar, penuh kasih sayang dan penuh kecintaan sehingga para santrinya sangat hormat dan patuh kepadanya.
Kharisma dan kewibawaaannya begitu besar dimata para santrinya sehingga rasa terbuang dan dikucilkan dalam keluarga dan masyarakat langsung hilang begitu melihat wajah Ajengan yang penuh senyum dan penuh kasih sayang kepada semua santrinya. Mereka menemukan “rumah “mereka yang sebenarnya, menemukan orangtua yang sebenarnya dan menemukan kedamaian yang mereka cari selama ini.
Mega Proyek Pesantren
Saat ini pesantren sudah mulai banyak asramanya untuk laki-laki dan perempuan dan juga untuk santri yang mukim, masjid dan fasilitas lainnya. Saat ini juga sudah ada pertanian dan peternakan. Dan kedepannya akan ada rencana besar yaitu pembebasan 5 HA lahan disekitar pesantren yang akan digunakan untuk pengembangan pesantren, membangun sekolah dari SD sampai perguruan tinggi, Rumah sakit Islami, Kampung Tani, kampung ternak dan membangun perusahaan untuk kampung tani dan kampung ternak.