Kampung Ngantai, merupakan suatu daerah perkampungan asri yang terdapat di daratan Waduk Cirata, Purwakarta. Kampung Ngantai merupakan saksi atas usaha yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Karsa Desa (KKN-D) ITB dalam mewujudkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat. Kelompok 09 KKN-D ITB, Pesan Berantai melaksanakan kegiatan Revitalisasi MCK dan tempat wudhu di Mushola Al-Mutaqien, Kampung Ngantai. Â Kegiatan ini dimulai tanggal 6 Agustus 2024 dan berakhir pada 27 Agustus 2024.Â
Kesadaran masyarakat Kampung Ngantai akan kebersihan masih berada pada tingkatan yang rendah. Kebanyakan rumah warga yang ada tidak disertai dengan fasilitas MCK yang layak. Sebagian besar warga bergantung pada MCK yang ada di Mushola Al-Mutaqien yang keadaannya pun sudah tidak bisa dikatakan layak.
Keadaan ini menjadi latar belakang dilakukannya kegiatan revitalisasi. Melalui revitalisasi ini, diharapkan kebersihan masyarakat semakin meningkat. MCK yang akan direvitalisasi akan disertai dengan biofilter, suatu teknologi yang akan menyaring air kotor dari MCK kemudian mengalirkan kembali air yang sudah difilter kembali ke dalam tanah.
Selain kegiatan utama tersebut, ada pula beberapa kegiatan yang dilakukan pada waktu-waktu kosong. Kegiatan yang dilakukan antara lain Ngantai Belajar, Ngantai Mengaji, lomba 17-Agustusan, dan Ngantai Bersih. Kegiatan Ngantai Belajar dan Ngantai Mengaji dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak di Kampung Ngantai. Tak jarang juga pada kegiatan tersebut, para mahasiswa dan anak-anak bermain bersama. Selain itu, dilakukan pula penyuluhan mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat.
Banyak pelajaran yang dapat diambil melalui pelaksanaan kegiatan KKN-D ITB yang berlangsung kurang lebih tiga minggu. "Ternyata hidup di masyarakat itu menyenangkan sekaligus menantang, banyak hal-hal baru yang bisa didapat. Ke Ngantai lewat jalur darat memakan waktu lama, jadi biasanya pake jalur air, lewat Waduk Cirata pakai perahu kecil.Â
Menegangkan sebenarnya, tapi seru. Kegiatan yang jarang dilakukan oleh mahasiswa pria, seperti berbelanja ke pasar dan memasak, menjadi hal yang harus kami ketahui disini. Hidup di desa ternyata menyenangkan, semua orang serasa seperti keluarga. Jika yang satu kesusahan, yang lain langsung membantu. Kehidupan juga terasa santai, slow living kalau bahasa gaulnya", ujar Benyamin, salah satu peserta KKN-D ITB, dari Teknik Pertambangan ITB angkatan 2022.