Mohon tunggu...
Asep Afifudin_
Asep Afifudin_ Mohon Tunggu... Penulis - Tetaplah menjadi baik, walau terkadang kebaikanmu diremehkan.

Kadangkala apa yang kita ucap bisa di dengar orang lain buruk, bisa saja benar. Apa yang kita dengar bisa saja salah, bisa saja benar. Maka jangan mudah marah, jangan mudah emosi. Karena tidak semuanya yang kita anggap salah selalu salah, dan yang kita anggap benar tidak selalu memiliki kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Warung Kopi

2 Februari 2025   17:12 Diperbarui: 2 Februari 2025   17:12 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warung Kopi

Setelah, ribuan kekacauan yang aku lantarkan,  ternyata ada satu tekanan yang tak mampu aku tepis sendirian, ialah peluk kesepian yang jarang sekali aku sandingkan dengan manusia yang mengakui baik-baik saja dengan keadaan.

Perihal bagaimana nanti, Sayang.
dirimu barangkali serupa warung kopi, jika rindu ia akan kembali---tiap hari, sebulan atau setahun sekali.

Tak apa, beberapa hanya penasaran, sebagian mengakui perasaan. Kau pemiliknya, mereka tamu semestinya. Sajikan saja kopi terbaikmu untuknya, bahwa mereka juga manusia yang perlu hangat atas dinginnya cinta---seperti kita.

Pemalang, 2 Februari 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun