Mohon tunggu...
Asep Afifudin_
Asep Afifudin_ Mohon Tunggu... Penulis - Tetaplah menjadi baik, walau terkadang kebaikanmu diremehkan.

Kadangkala apa yang kita ucap bisa di dengar orang lain buruk, bisa saja benar. Apa yang kita dengar bisa saja salah, bisa saja benar. Maka jangan mudah marah, jangan mudah emosi. Karena tidak semuanya yang kita anggap salah selalu salah, dan yang kita anggap benar tidak selalu memiliki kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cemburuku

19 Desember 2024   17:03 Diperbarui: 19 Desember 2024   17:03 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cemburuku

Cemburuku ialah bukan apa yang kau pandang, tapi orang lain yang mampu melihatmu lebih dalam dan panjang bahwa tak ada yang lain selain matamu yang laut---setiap hari adalah tenang yang tak surut.

Cemburuku bukan karena sesuatu yang masuk ke rumahmu, tapi ketika kau tak lagi mementingkan ragamu bahwa bersamaku pernah mengalahkan ragumu, tapi kau lebih mementingkan dia ketimbang aku.

Cemburuku adalah alasan iri pada keseriusan padamu, bahwa cinta juga neraka tapi aku tak ingin tersiksa dan lenyap oleh apinya, kemudian menjadi surga apabila tak hanya rupa, percaya, dan bahagia sebagai harumnya.

Pemalang, 19 Desember 2024
(A.A)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun