Semua Ini Tentang Waktu
Mungkin, kau benar manusia yang berhati lapang. Di mana kau tetap percaya bahwa setiap luka tak selalu duka yang datang, tapi adalah upaya agar kau tenang; tetap melaju meski pundakmu hampir lekang, lutut mengajakmu tumbang, nyatanya kau tetap lebih kuat dari batu karang.
Memang, hidup tak selalu elok, beberapa kali perlu dipaksa dan terpaksa menapaki jalan yang berkelok. Supaya paham alam semesta berjalan baik, semua ini juga laik. Perihal kecewa dan patah bukan anomali, tapi patut kita nikmati; rayakan penuh berani.
Sesak atau sesal yang berserakan di halaman kepalamu, telah menjadi hal yang biasa kausapu; setiap hari adalah perjalanan, kemudian hari adalah kemungkinan, hari ini dan esok adalah dua hal hidup menuju persetujuan; masih atau beralih?
Maka, sebisa dan sekuat apa pun tenaga, hanyalah bentuk raih kemenangan usaha. Setelahnya biar mengalir sebaiknya, bahwa sebaliknya kita, aku, kau, dia dan mereka hanyalah menerka-nerka dalam waktuNya.
Pemalang, 15 Desember 2024
(A.A)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H