Mohon tunggu...
Asep Afifudin_
Asep Afifudin_ Mohon Tunggu... Penulis - Tetaplah menjadi baik, walau terkadang kebaikanmu diremehkan.

Kadangkala apa yang kita ucap bisa di dengar orang lain buruk, bisa saja benar. Apa yang kita dengar bisa saja salah, bisa saja benar. Maka jangan mudah marah, jangan mudah emosi. Karena tidak semuanya yang kita anggap salah selalu salah, dan yang kita anggap benar tidak selalu memiliki kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Jendela Kamar

16 November 2024   20:36 Diperbarui: 16 November 2024   21:03 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Jendela Kamar

Di jendela kamar yang luasnya tak lebih dari harap
Aku lihat cicak meratap
Entah karena hujan yang jatuh
Atau sebab takjub melihat bunga layu kembali tumbuh

Waktu bergulir dengan cepat
Bagi mereka yang bahagianya telah didapat
Waktu bergulir secara perlahan
Bagi mereka yang dalam kesedihan

Aku pelajari ini tentang waktu
Sebab kita sering tersudut buru-buru
Hendak setiap pernah adalah pengalaman
Terlalu ditekan pun tak selalu menyelesaikan

Di jendela kamar yang lebarnya renggang jari
Aku lihat cicak kembali berlari
Ditinggalnya sendiri itu sendirian
Rindu kembali dipulangkan

Pemalang, 16 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun