Mohon tunggu...
Asep Afifudin_
Asep Afifudin_ Mohon Tunggu... Penulis - Tetaplah menjadi baik, walau terkadang kebaikanmu diremehkan.

Kadangkala apa yang kita ucap bisa di dengar orang lain buruk, bisa saja benar. Apa yang kita dengar bisa saja salah, bisa saja benar. Maka jangan mudah marah, jangan mudah emosi. Karena tidak semuanya yang kita anggap salah selalu salah, dan yang kita anggap benar tidak selalu memiliki kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepanjang Kesepian

25 Oktober 2024   20:31 Diperbarui: 25 Oktober 2024   20:32 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepanjang Kesepian

Di sepanjang jalan belik, kau berteriak dalam ingatan, samar bayang buram tak berpulang---dan membiarkan aku batuk sendirian.

Tak ada simpul terikat, terkecuali degup jantung yang terpikat oleh rayumu yang manis racun paling lekat---ini cuaca hebat yang berangkat.

Aku rasa angin tak lebih gemuruh dari malam kemarin. Ia lebih bisa mengubah diri cepat dari mereka yang tak sanggup melihat kekasihnya bersama orang lain---seperti yang bertahan meskipun dianggap lain.

Malam ini, hanya ada oleh-oleh yang khas memuaskan, ialah rindu yang aku makan sendirian---sepanjang kesepian.

Pemalang, 25 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun