Oleh: A.A
Seorang perempuan berjalan dengan merahnya
sendirian dengan ponsel di genggaman tangan kanan
langkahnya lembut dan lamban
dengan senyumnya yang tipis lapis
meski tahu mendung di kepala hampir menunjuk gerimis
meski tak ada genap sepuluh diterima
terburu-buru ia kembali ke tempat kerjanya
dengan tanpa perizinan
ia telah menjeda sedih yang berkecamuk semalaman
Tiba sesuatu jatuh dari atap langit tak tua
tepat setelah kau tiada
ia serupa angin yang tak bisa kau jaring
meski berulang kali kau coba tangkap sering
satu kata beragam makna
ialah cinta yang diartikan semestinya kau rasa
---Pemalang, 14 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H