Mohon tunggu...
Asep Afifudin_
Asep Afifudin_ Mohon Tunggu... Penulis - Tetaplah menjadi baik, walau terkadang kebaikanmu diremehkan.

Kadangkala apa yang kita ucap bisa di dengar orang lain buruk, bisa saja benar. Apa yang kita dengar bisa saja salah, bisa saja benar. Maka jangan mudah marah, jangan mudah emosi. Karena tidak semuanya yang kita anggap salah selalu salah, dan yang kita anggap benar tidak selalu memiliki kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kutu Buku

7 Oktober 2024   23:15 Diperbarui: 8 Oktober 2024   04:55 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kutu Buku
Oleh: A.A

Akulah buku diari itu
di atas meja menunggu
berteman sepi menanti kepulangan
ia yang hendak berkelana mencari makanan

Di hantui rasa takut
akan ancaman kau tak menjemput
atau hal lain yang membuatmu lupa
maka si kecil ini peluk yang tertunda

Di bawah nyala bola sempurna
aku bisu tak bersuara
kau aku kira kemilau
nyatanya pasca kemarau

Hari ini hanya terdengar senandung pilu
bahwa tawamu tak lagi laung seperti kala itu
tanah tak lagi basah kuyup
sebab kepergianmu menghardik sekitarnya gugup

Secangkir kopi tak lagi diseduh
sajakmu mulai lumpuh
waktu tak lagi menunjuk arah
huruf satu persatu kehilangan wajah

Dahulu aku dihias
kini sengaja kau lepas
bagimu sekarang aku hanyalah kutu
bahagialah dengan buku barumu yang bermutu

Pemalang, 7 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun