Mohon tunggu...
Asep Afifudin_
Asep Afifudin_ Mohon Tunggu... Penulis - Tetaplah menjadi baik, walau terkadang kebaikanmu diremehkan.

Kadangkala apa yang kita ucap bisa di dengar orang lain buruk, bisa saja benar. Apa yang kita dengar bisa saja salah, bisa saja benar. Maka jangan mudah marah, jangan mudah emosi. Karena tidak semuanya yang kita anggap salah selalu salah, dan yang kita anggap benar tidak selalu memiliki kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Akhir Waktu Tiba

26 September 2024   16:28 Diperbarui: 26 September 2024   16:41 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir Waktu Tiba
Oleh: A.A

Pria itu tengah sibuk
Menyetrika kacaunya yang lusuh dan menumpuk
Melipat rapikan kegelisahan
Tanpa secangkir kesenangan

Tak ada sebatang kali ini
Diisap dan dinikmati kecuali udara cemas yang kembali
Gelisah genit merayu
Terpontang-panting faalmu

Kuku jari merupa juang
Yang tak bisa ditebang
Bukan karena tak bisa
Memang tak sepantasnya

Perjalanan hidup memang begini
Kadang suka, bahagia, kecewa, dan tersakiti
Di bumi yang tak renta
Segala yang terjadi harus kau terima

Pria itu tetap sibuk
Menyetrika kacaunya yang lusuh dan menumpuk
Merapikan gelak tangis dan tawa
Hingga akhir waktu usia tiba

Pemalang, 26 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun