Mohon tunggu...
Asep Afifudin_
Asep Afifudin_ Mohon Tunggu... Penulis - Tetaplah menjadi baik, walau terkadang kebaikanmu diremehkan.

Kadangkala apa yang kita ucap bisa di dengar orang lain buruk, bisa saja benar. Apa yang kita dengar bisa saja salah, bisa saja benar. Maka jangan mudah marah, jangan mudah emosi. Karena tidak semuanya yang kita anggap salah selalu salah, dan yang kita anggap benar tidak selalu memiliki kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jendela Hias

21 September 2024   18:23 Diperbarui: 21 September 2024   18:25 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jendela Hias
Oleh: A.A

Sebelum kau ku ajak pergi
Semoga di belakangmu tak ada yang membuntuti
Sebab tak ingin kacau terulang
Perasaanmu yang tiba-tiba hilang

Di balik jendela hias yang tak berkaca
Ada yang tak terbaca
Nasib yang disambut
Kita yang tak direnggut

Biar senja berlabuh di mata merahmu
Aku berteduh diharap balas cintamu
Sebelum kau hendak pulang
izinkan sekali lagi aku mengucap sayang

Di balik jendela hias yang tak berkaca
Ada yang sebatang kara
Dipukul rela habis-habisan
Ditelantarkan tanpa belas kasihan

Pemalang, 21 September 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun