Mohon tunggu...
Perwita Suci
Perwita Suci Mohon Tunggu... Freelancer - Student

Happiness Girl

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Taktik Jitu di Debat Ketiga Pilkada Jakarta, Siapa Unggul?

27 November 2024   11:57 Diperbarui: 27 November 2024   11:57 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta merupakan suatu momentum yang ditunggu, khususnya bagi para pemilih rasional di ibukota. 

Debat ketiga yang diselenggarakan pada 17 November 2024 mengangkat tema Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim, sejumlah pertanyaan yang disediakan oleh para panelis menjadi pemantik utama debat Pilkada kali ini. 

Debat Pilkada ketiga dibagi menjadi lima sesi, sesi pertama yakni pemaparan visi dan misi dari para paslon (pasangan calon), kemudian sesi kedua merupakan tanggapan dari Calon Gubernur atas pertanyaan dari panelis, sesi ketiga merupakan giliran Calon Wakil Gubernur menanggapi pertanyaan, dan dilanjutkan dengan lempar pertanyaan dari masing-masing paslon kepada paslon lainnya di sesi keempat dan kelima.

Dari kelima sesi dalam ruang Debat Pilkada, masing-masing kandidat menampilkan strategi komunikasi yang beragam demi menguasai panggung debat. Meskipun demikian, ketiga paslon terlihat kompak dan bersepakat saat menanggapi pertanyaan dari para panelis dalam sesi kedua

Strategi Persetujuan; Pembukaan yang Mulus

Dalam sesi kedua di ruang Debat Ketiga Pilkada Jakarta, ketiga pasangan calon, baik itu calon gubernur maupun calon wakil gubernur berupaya memberikan tanggapan ataupun jawaban terbaiknya atas pertanyaan yang diberikan dari panelis. 

Meskipun demikian, sesi kedua Debat Pilkada lebih banyak berisi kesepakatan dari ketiga Calon Gubernur. Seperti misalnya, saat pertanyaan mengenai tanggapan atas Pembangunan Giant Seawall, Pramono Anung mendapatkan kesempatan menjawab pertanyaan awal. 

Dalam statementnya, Calon Gubernur yang akarab disapa Mas Pram menjawab bahwa jika ia terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, ia berkomitmen akan mendukung berlangsungnya Pembangunan Giant Seawall. Tak berbeda jauh, Ridwan Kamil dan Dharma Porengkun juga memberikan tanggapan yang sama dengan berupaya mendukung penuh Pembangunan Giant Seawall.

Ketiga pasangan calon sepakat berkomitmen atas Pembangunan Giant Seawall, karena Pembangunan ini masuk dalam salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Padahal dalam susunan pertanyaan, para panelis sudah memaparkan beberapa dampak negative dari proyek Pembangunan Giant Seawall ini.

Strategi persetujuan yang terlihat dalam sesi kedua ini lumrah dilakukan dalam Debat pertarungan electoral khususnya di Indonesia. Sebagai pembuka ruang Debat, masing-masing kandidat ingin menunjukkan bahwa dirinya seolah-olah mampu memberikan solusi taktis atas pertanyaan yang diberikan oleh panelis, bersikap demokratis, dan terlihat mampu mengakomodir masukan orang lain. 

Meskipun, jawaban yang diberikan sama sekali tidak menjawab esensi pertanyaan yang diberikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun