Mohon tunggu...
Perutu Yonto
Perutu Yonto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengajar

Pengajar dan Pedagan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Membuka Wawasan untuk Produsen MSG

20 November 2024   11:57 Diperbarui: 20 November 2024   12:06 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dewan Pimpinan Daerah Gerindra Bali

 kolong jembatan, dan lain-lain dan tidak makan. Sekarang kita lihat bahwa program dari pemerintahan yang baru sekarang ini ingin

 memberi kemudahan bagi masyarakat indonesia salah satunya dengan program Makaan Siang Gratis atau MSG bukankah membutuhkan biaya

 yang begitu sangat besar?. Mengutip dari perhitungan CBNC Indonesia, anggaran yang dibutuhkan untuk program makan siang gratis

 mencapai 80,65 triliun pertahunnya dan kita tahu selama ini indonesia masih mengimpor beras dari beberapa negara  salah satunya negara

 Thailand sebagai pemasok beras terbesar yang menunjukkan Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan beras dalam negeri hanya

 dari pertanian di Indonesia, belum lagi kebutuhan lain untuk mendukung makan siang gratis seperti sayuran yang membutuhkan lahan.

 Apakah pemerintah akan membiarkan lahan-lahan yang harusnya bisa menjadi produsen untuk menekan biaya makan siang gratis bahkan

 mungkin akan berdampak positif pada target pemerintah untuk menurukan harga dolar di angka 5.000 Rupiah terus mengecil. Seharusnya

 kabinet merah putih yang dipimpin bapak Jendral sebagai komando yaitu bapa Presiden Prabowo tercinta perlu melihat hal ini sebagai hal yang

 sangat penting yang akan berdampak pada program unggul tersebut yaitu makan siang gratis dan pasti akan berdampak positif di berbagai

 aspek negara ini, bukankah pembebasan lahan oleh pemerintah untuk lahan pertanian minimal lima tahun kedepan akan menekan pengembang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun