Sebagai pengamat secara amatir saya selalu terganggu dengan pikiran saya sendiri ketika melihat banyak lahan kosong atau bahkan aktif
 sebagai lahan pertanian dan mungkin saja ada perkebunan tetapi sejauh yang saya lihat banyak sekali lahan pertanian dan lahan kosong yang
 akhirnya harus berakhir menjadi perumahan dan pusat belanja seperti  Mall dan lain-lain. Parahnya lagi lahan yang tadinya aktif untuk
 pertanian dan perkebunan, harus menjadi bangunan yang justru mangkrak bertahun-tahun dan itu tidak terjadi di satu tempat saja. Melihat
 bagaimana tanah yang harusnya bersifat secara produktif untuk lahan pangan membuat saya sebagai pengamat amatir prihatin dengan hal
 seperti ini. Coba kita berpikir sejenak, kebutuhan primer adalah makan dan semua manusia butuh makan tidak peduli apa statusnya dan kebutuhan sekunder terutma perumahan mewah tidak
 semua manusia mampu untuk membelinya khusunya kalangan ekonomi bawah, tetapi orientasi yang kita lihat dan terjadi adalah
 keuntungan yang besar hasil dari pengembangan lahan menjadi perumahan. Haruskah kebutuhan primer tergeser oleorientasi keuntungan besar
 dari pendirian bangunan baik itu perumahan, pusat belanja dan lain-lain hanya karena kepentingan orang-orang yang memiliki rupiah
 di atas rata-rata dan mengorbankan lahan-lahan produktif?. Banyak perumahan tetapi kenyataannya banyak yang masih tidur di jalan,