Mohon tunggu...
Hitman Reborn
Hitman Reborn Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Writing for fun

Worked at Vongola Mafia Family. Age 5 years old. Quote "Ciaosu"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kondomisasi? Perlu Perubahan Konsep!

22 Juni 2012   03:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:41 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13403335302099951439

Hallo para pembaca Kompasiana. Pada postingan kali ini saya akan membahas mengenai pembagian kondom yang sedang marak seperti sedang maraknya perawatan muka dan perawatan vagina tapi kedua hal ini saling bertolak belakang, yang satu negatif yang kedua positif. gambar di atas juga bukan berarti bahwa pemakaian kondom dilarang tetapi pembagian kondom di kalangan masyarakat lah yang tidak tepat. Langsung saja kita masuk ke topiknya. Berhubungan badan adalah hal yang sakral dan adalah arti pada saat dua insan menjadi satu. Satu untuk selamanya. Bukan hubungan bebas yang berarti telah mengotori pikiran dan moral bangsa serta telah menyangkal eksistensi sang pencipta. Saya ingin tekan kan disini bahwa "KONDOM BUKAN UNTUK SEKS BEBAS". Mungkin ada pro dan kontra terhadap pembagian kondom gratis ini tapi yang pasti dengan dibagikanya kondom gratis ini bukan berarti bahwa perlakuan seks bebas di legalkan, tapi ini untuk kalangan dewasa yang berarti untuk membantu menekan angka ledakan penduduk di Indonesia. Memang itu adalah "goal" menkes Indonesia, tapi bukan begini caranya. Untuk apa menkes membagikan kondom secara gratis? Dimana akal sehat mereka? Ini berarti membuat pandangan secara tidak langsung bahwa seks bebas dilegalkan bukan? Tolong untuk menteri kesehatan, dipikirkan lagi cara yang rasional dan lebih masuk akal dan harus di pertimbangkan dengan cara pandang mayoritas negara... Ini berarti menunjukan bahwa negeri ini sedang bergerak ke arah semakin bobroknya moral bangsa Indonesia. Ditengah gunjang ganjing "Budaya Indonesia di Klaim Malaysia" kita malah dihadapkan hal seperti ini. Apa kita tidak malu dengan hal ini jika sampai tersebar ke negara tetangga dan mereka berbangga bahwa negara mereka lebih baik? Tidak seharusnya pula BUMN mendukung produksi kondom secara besar-besaran lalu dilanjutkan aksi BKKBN yang menyebarkan . Memang ada postingan yang menggambarkan adanya perbedaan pandangan dalam pembagian kondom. Tapi hal untuk pembagian kondom harus di pertimbangkan dengan moralitas dan cara pandang bangsa. Ingin seperti apa bangsa kita kelak jika hal ini terus menerus berlanjut? Apakah kita sedang menghadapi bangsa yang menuju kebobrokan sementara pemerintah gembar-gembor ingin memajukan negara? Kita sebagai bangsa Indonesia pasti mengharapkan negara yang lebih maju dan berkembang bukan? Semangat untuk mengubah Indonesia dan Negeri kita tercinta ini ke arah yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun