Dikutip dari website dan sosial media resmi  BMKG Jawa Timur, wilayah Jawa Timur saat ini memasuki musim kemarau dengan pola angin dominan dari arah timur hingga tenggara . Namun, analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan aktifnya gangguan atmosfer MJO (Madden Julian Oscilation), gelombang Ekuatorial Kelvin, dan gelombang Ekuatorial Rossby. Adanya gangguan pada atmosfer menyebabkan peningkatan potensi terjadinya cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jawa Timur. Hal ini meningkatkan pertumbuhan awan Cumolonimbus yang dapat memicu terjdinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.
MJO, gelombang Ekuatorial Kelvin, dan gelombang Ekuatorial Rossby adalah fenomena dinamika atmosfer yang mengindikasikan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala yang luas di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya. Fenomena MJO dan gelombang Kelvin bergerak dari arah Samudra Hindia ke arah Samudra Pasifik melewati wilayah Indonesia. MJO bergerak dengan siklus 30-40 hari sedangkan pada Kelvin skala harian. Sebaliknya, fenomena Gelombang Rossby bergerak dari arah Samudera Pasifik ke arah Samudra Hindia dengan melewati wilayah Indonesia.
Selain itu, terbentuknya belokan maupun pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dapat mengakibatkan meningkatnya potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia. Suhu muka laut dan anomali suhu muka laut juga terpantau masih hangat di sebagian besar perairan di Indonesia, yang mendukung peningkatan suplai uap air sebagai sumber pembentukan awan-awan hujan. Kondisi tersebut juga didukung oleh masih tingginya kelembaban udara di sebagian besar wilayah di Indonesia.
Beberapa wilayah di Jawa Timur yang perlu diwaspadai memiliki potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi (hujan lebat, tanah longsr, putting beliung, hujan es, dan genangan air) pada periode 07-13 Juli 2023 di wilayah Kota Blitar, Kab Malang, Kab Lumajang, Kota Malang, Kab Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Banyuwangi, Kab Jember, Kab, Kediri, Kab Pasuruan, Kab Probolinggo, Kota Batu, Kab. Trenggalek, Kab Jombang, Kab. Nganjuk, dan Kab. Ponorogo
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada teradap dampak potensi bencana hidrometeorologi dan selalu memantau informasi terkini berdasarkan citra radar WOFI melalui website, Instagram, dan sosial media resmi BMKG Jawa Timur. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H