Bertempat di Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang. (Rabu,2/8/2023) BPP Kecamatan rembang menggelar sebuah ruang diskusi dan belajar untuk kelompok tani binaannya di Kecamatan Pamotan. kegiatan ini dihadiri sekitar 40 petani yang diagendakan akan mendapatkan tips pembuatan nitrobacteria dan pengenalan pupuk berbasis teknologi nano.Â
Sosialisasi ini salah satunya yaitu memberikan warning kepada petani dalam menghadapi kekeringan ekstrim. BMKG mengumumkan bahwa  puncak kekeringan ekstrim (EL Nino) akan berlangsung pada bulan Juli sampai dengan Agustus bulan ini, BPP menghimbau untuk mencegah gagal panen agar petani dapat memperhatikan betul kondisi pertanamannya. Faktor penunjang utama yaitu nutrisi untuk tanaman yang didapatkan dari pupuk.Â
"Tantangan pertanian kedepan yaitu menghadapi situasi cuaca yang tidak menentu, ayo bersinergi bersama untuk dapat menghadapi masalah apapun terutama terkait pertanian di Kecamatan Pamotan ini, silahkan untuk perkumpulan selanjutnya juga dilibatkan petani muda untuk regenerasi kita kedepan" ujar Nuril ketua BPP Kecamatan Pamotan.
Dengan kondisi tidak menentu terutama kemarau ekstrim saat ini tidak memungkinkan menggunakan pupuk secara asal-asalan. misalya penggunaan pupuk padat, karena tidak efektif dalam penyerapan nutrisi bagi tanaman. Pada kesempatan yang sama hadir juga sebuah perusahaan yang menawarkan dan berbagi inovasi pupuk yang paling ideal digunakan di cuaca ekstrim seperti EL-Nino saat ini yaitu dengan cara menghadirkan teknologi. Perusahaan tersebut yaitu PT. Global Nutri Agrinusa yang memperkenalkan inovasi pupuk Nanoteknologi. Melihat rekam jejaknya di Kabupaten Pati pupuk yang ditawarkan mampu bekerja dengan efektif dengan kondisi lingkungan ekstrim seperti saat ini.
"Pupuk yang kami tawarkan bernama SUMMA sudah berstandar nasional indonesia (SNI) sehingga mutu dan efektivitasnya sudah diuji, sudah dilakukan demplot di beberapa daerah dan hasilnya bagus, kedepan petani dapat berbagi masalah dan menikmati pelayanan dari kami", tutur Sugeng, Agronomist PT GNA.
Pelayanan-pelayanan untuk petani sangat penting untuk mendukung keberhasilan para petani. petani akan merasa mempunyai teman dan partner dalam menghadapi tantangan yang luar biasa mulai dari sektor hulu sampai hilir. saat ini yang menjadi masalah petani yaitu masih bingung ketika mendapatkan permasalahan seperti tanaman yang tidak tumbuh, terserang OPT, bahkan tanamannya mati. maka perlu integrasi semua stakeholders untuk mendukung kesuksesan petani.
Sektor pertanian tidak dapat dianggap remeh oleh siapapun, berkaca dari pandemi Covid-19, salah satu sektor yang tidak tergoyahkan adalah pertanian. "Melihat  masalah dilapangan yang begitu kompleks, kedepan kita bisa berdiskusi bareng melalui komunitas kami TANIBALA dan konsultasi melalui DOKTER TANAMAN yang sudah kami bentuk, didalamnya kita bisa belajar bersama seperti disamping saya ini pemuda Mas Richo yang dari IPB dan samping saya lagi ada Mbak Mutia dari UGM yang semangat belajar pertanian...  " ucap Sukamat, Comunity Engagement PT GNA.
Memang masalah di bidang pertanian tak ada habisnya, yang harus kita upayakan yaitu sinergitas, kebersamaan, dan gotong royong untuk mencapai tujuan bersama dan mendukung program swasembada pangan Indonesia. Acara tersebut kemudian ditutup dengan praktik pembuatan nitrobacter yang dipandu oleh beberapa petani yang sudah mempratikkan dirumahnya untuk berbagi ilmu ke sesama petani di Kecamatan Pamotan, disusul dengan makan buah semangka bareng hasil panen warga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H