Mohon tunggu...
Allida Amitaf
Allida Amitaf Mohon Tunggu... wiraswasta -

A big fan of Paulo Coelho books

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jangan Gunakan Kartu Kredit Anda di Merchant Ini

13 November 2013   13:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:13 4378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahukah anda bahwa dengan menunjukan fisik kartu kredit anda kepada orang lain, artinya anda telah menunjukan informasi sensitif sekaligus membuka peluang terjadinya kejahatan untuk membobol kartu kredit anda?

Sayangnya hampir sebagian besar toko berbelanja di Indonesia tidak memiliki sertifikasi keamanan untuk berbelanja menggunakan kartu kredit, jadi anda lah yang harus cermat dan berhati-hati. Pada tulisan ini saya akan memberikan sekilas penjelasan tentang kartu kredit yang anda miliki dan dimana saja anda dapat dengan nyaman menggunakannya.

Mungkin tidak banyak yang tahu alasan sesungguhnya kenapa data kartu kredit seseorang dapat dicuri seperti yang belum lama ini terjadi salah satu gerai kecantikan di Indonesia. Nah berikut ini saya akan menjelaskan secara singkat mengenai apa saja yang perlu diperhatikan saat anda hendak menggunakan kartu kredit anda untuk berbelanja.

Angka-angka yang tertera di depan dan belakang kartu kredit anda adalah informasi yang cukup untuk melakukan transaksi (meskipun tanpa kartu fisik)


Berbeda dengan kartu ATM yangpada umumnya membutuhkan keberadaan fisik kartu dan PIN, maka kartu kredit dapat digunakan meskipun anda tidak sedang memegang fisik kartunya. Sebagai salah satu contoh, anda dapat melakukan transaksi online atau untuk check-in di sebuah hotel hanya dengan mengetahui 3 data yang tertera di kartu


  1. Nomor PAN (16 digit di depan)
  2. Expiry date (bulan/tahun di depan)
  3. CVV (3 digit rahasia di belakang kartu)


Cara untuk melindungi kartu kredit anda:


  • Jika anda terpaksa atau menyetujui untuk sharing ketiga angka sensitif kartu kredit anda, ingatlah bahwa itu adalah sebuah resiko yang anda ketahui. Namun sebisa mungkin hindari sharing melalui pesan singkat dari handphone atau media tertulis lainnya. Hal ini guna memastikan agar tidak ada orang lain diluar pengetahuan anda yang mungkin bisa menyalah-gunakan informasi tersebut.
  • Jika anda bertransaksi online, pastikan bahwa website tersebut memiliki logo sertifikasi 3-d secure seperti MSC  atau VBV atau J-Secure


Mungkin sebagian besar dari anda sudah tau mengenai 2 poin penting yang telah saya jelaskan diatas, tapi yang sering diabaikan banyak orang khususnya di Indonesia adalah penggunaan kartu kredit di merchant atau toko yang tidak memenuhi standar keamanan penyimpanan data kartu kredit, atau yang lebih dikenal di industri pembayaran sebagai PCI-DSS.

Sayangnya sejauh yang saya ketahui, hanya sedikit (mungkin kurang dari 10 merchant saja hingga saat ini) yang telah memenuhi standar keamanan yang telah saya jelaskan tadi. Tapi sekarang saya akan memberikan ciri-ciri dari merchant yang bisa anda percaya untuk menggunakan kartu kredit


  1. Merchant seharusnya hanya men-dip kartu kredit di mesin EDC saja, tidak di cash register (mesin kasir)

    Kenapa? Karena data yang melalui mesin EDC langsung dikirimkan ke bank terkait, sedangkan data yang tersimpan di mesin kasir disimpan oleh merchant. Memang pada umumnya merchant menggesek kartu kredit di mesin kasir untuk melakukan rekonsiliasi di akhir hari, namun siapa yang menjamin kalau data yang disimpan sudah aman dan tidak akan bocor ke pihak yang salah?

  2. Di negara maju, jika anda hendak membayar menggunakan kartu kredit di sebuah restaurant, waiter/waitress lah yang akan menghampiri anda dengan membawa mesin EDC. Berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, biasanya si waiter akan membawa kartu anda ke meja kasir, hal ini seharusnya tidak diperbolehkan, di luar negeri banyak kasus yang waiternya menyimpan data kartu kredit pelanggan secara manual maupun menggunakan alat khusus untuk merekam data.
  3. Pastikan di sales slip atau struk pembayaran yang anda terima, diantara 16 digit nomor PAN anda disembunyikan dengan lambang asterisk (*)


Anda tidak perlu lantas jadi enggan untuk berbelanja menggunakan kartu kredit lagi, Tapi kuncinya yang perlu diperhatikan adalah, pastikan bahwa merchant tempat anda berbelanja setidaknya tidak menyimpan seluruh data sensitif anda secara full. Mungkin seorang kasir tidak akan mengerti jika anda menanyakan hal seperti ini, namun andalah yang perlu waspada.

Selamat berbelanja dengan aman!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun