Mohon tunggu...
Andre Setiawan
Andre Setiawan Mohon Tunggu... -

Seorang analis pasar yang mencakup bursa saham, forex, emas dan pengamat ekonomi global. Tulisan lain dapat dibaca di www.dow-thirty.com dan juga di http://idx45.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Serunya Nonton Serial Taiga Jepang

19 Desember 2011   08:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:04 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_149827" align="aligncenter" width="640" caption="Pertempuran Sekigahara - 1600"][/caption]

Tembakan yang dilepaskan oleh unit pasukan Tokugawa Ieyasu ke arah gunung Matsuo berhasil mendorong Kobayakawa Hideaki untuk pada akhirnya menentukan pilihannya, yaitu mendukung pasukan Timur yang dibawah pimpinan Ieyasu. Hal ini dalam waktu singkat membalikkan keadaan dimana sebelumnya pasukan Timur sudah kepayahan dalam menghadapi pasukan Barat yang dipimpin oleh Ishida Mitsunari. Pada akhirnya, kubu Barat harus menerima kekalahan telak yang berujung pada dimulainya keshogunan Tokugawa menggantikan klan Toyotomi yang mengalami kemunduran pesat setelah meninggalnya Toyotomi Hideyoshi.

Kisah di atas merupakan salah satu poin utama serial Aoi Tokugawa Sandai, drama seri taiga Jepang yang disiarkan oleh NHK dari 9 Januari 2000 hingga 17 Desember 2000. Serial ini mengisahkan kronologi tiga generasi keshogunan Tokugawa dari Ieyasu, Hidetada dan kemudian Iemitsu. Drama dengan kategori taiga merupakan drama seri yang berlangsung sepanjang tahun di Jepang dan didasarkan pada fakta-fakta sejarah dengan dibumbui unsur-unsur fiksi. NHK, stasiun televisi Jepang sudah menyiarkan taiga sejak 1963 dan hingga yang paling gres adalah Gō: Hime-tachi no Sengoku. Bagi para peminat sejarah dan pemerhati film-film drama berkualitas, taiga merupakan tontonan yang memikat. Kita bisa mempelajari sejarah, meresapi nilai-nilai yang ditampilkan pada tiap-tiap filmnya, faktor strategi yang dihadirkan dalam ceritanya pun mungkin dapat memberikan inspirasi bagi kita. Akting para pemerannya dari yang utama hingga yang kecil juga berkualitas dan didukung oleh lantunan soundtrack yang menambah warna emosional pada serial-serial tersebut. Hingga saat ini telah banyak serial taiga yang dilatarbelakangi sengoku jidai, atau periode dimana terjadi perebutan kekuasaan diantara para daimyo. Tiga karakter utama yang sering ditampilkan adalah Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan juga Tokugawa Ieyasu. Gō yang saat ini masih ditayangkan menceritakan sengoku jidai dari sudut pandang tiga keponakan Oda Nobunaga: Gō, Hatsu, dan Chacha. Selain sengoku jidai sebelumnya pernah ditayangkan Hojo Tokimune yang mengisahkan Jepang pada saat harus menghadapi serangan bangsa Mongol pada tahun 1280an yang gagal karena badai hebat yang menghancurkan armada Mongol. [caption id="attachment_149830" align="aligncenter" width="463" caption="Aoi Tokugawa Sandai"][/caption] Lalu, ada lagi Yoshitsune yang dilatarbelakangi persaingan antara klan Genji dan Heike untuk menjadi penguasa di Jepang. Minamoto Yoritomo dan Minamoto Yoshitsune memang pada akhirnya berhasil mengalahkan klan Heike yang dipimpin Taira Kiyomori, namun kesalahpahaman antara Yoritomo dan Yoshitsune berakhir tragis seperti dikisahkan dalam serial ini. Periode Bakumatsu juga merupakan setting yang sering ditampilkan dalam serial taiga. Atsu-hime menceritakan akhir dari masa kekuasaan klan Tokugawa dari sisi Atsu, istri dari Tokugawa Iesada yang sebenarnya dimanfaatkan oleh klan Shimazu untuk merebut kekuasaan dari pemerintahan Tokugawa. Serial berdasarkan periode Bakumatsu lainnya adalah Ryoma-den yang bercerita mengenai kehidupan Sakamoto Ryoma, visioner dari Tosa yang juga dianggap sebagai bapak dari angkatan laut Jepang yang berjasa membangun armada laut klan Satsuma dan Chōshū guna menghadapi kekuasaan klan Tokugawa. Ryoma adalah samurai modern yang dipengaruhi oleh nilai-nilai barat dan berprinsip bahwa semua orang diciptakan setara dan Jepang harus melakukan modernisasi untuk dapat bersaing dengan dunia luar dalam hal industri dan teknologi. Ryoma tewas dibunuh pada usia 33 tahun, dan saat itu pimpinan Shinsengumi Kondo Isami dituduh sebagai pelakunya yang pada akhirnya berujung pada eksekusi Isami. Kondo Isami sendiri merupakan tokoh utama dari serial taiga lainnya: Shinshengumi! Serial ini mengisahkan Jepang pada masa-masa akhir pemerintahan Tokugawa dari sisi Kondo Isami dan Shinshenguminya. Mereka adalah kelompok anti-revolusioner yang difungsikan untuk mengamankan pemerintahan Tokugawa. Yang menarik adalah Saito Hajime yang merupakan salah satu karakter dalam serial manga Rurouni Kenshin, sebenarnya merupakan salah satu anggota Shinsengumi. Tak bisa dilewatkan juga kisah 47 Ronin atau Genroku Ryoran yang cukup terkenal di Jepang dimana sekelompok samurai di bawah pimpinan Asano Naganori yang dipaksa melakukan seppuku bertekat membalaskan dendam Nagamori. Chushingura yang ditayangkan sebelum Aoi Tokugawa Sandai ini menceritakan upaya Oishi Kuranosuke dalam memimpin upaya balas dendam ini yang ditujukan pada Kira Yoshinaka. Hingga kini pun makam ke-47 ronin tersebut masih sering dikunjungi oleh para peziarah di Sengaku-ji. Film 47 Ronin yang dibintangi oleh Keanu Reeves juga akan dirilis November tahun depan dan akan didasarkan pada kisah yang sama. Sangatlah seru apabila kita mengikuti serial-serial taiga yang disebut diatas. Namun, jangan menyalah-artikan serial taiga dengan serial silat mandarin yang padat dengan adegan laga. Serial taiga jarang sekali menampilkan adegan laga. Adapun juga adegan perang kolosal yang dapat digunakan untuk ilustrasi perang di Sekigahara antara Tokugawa Ieyasu dan Ishida Mitsunari. Adegan laga yang jarang ini mungkin paling banyak terdapat di serial Musashi yang tentunya tak asing lagi bagi para pembaca di Indonesia. Nah, jika di buku Musashi karangan Eiji Yoshikawa ceritanya hanya sampai pada kemenangan Musashi atas Sasaki Kojiro, di serial taiganya terus diceritakan perjalanan Musashi hingga partisipasinya di kampanye musim dingin Osaka, yaitu konflik militer antara para loyalis Toyotomi Hideyoshi dengan Tokugawa Ieyasu. Selain di Musashi, adegan laga yang mengesankan ada di Yoshitsune saat Yoshitsune pertama kali bertemu dengan Musashibo Benkei di Jembatan Gojo, Kyoto. Benkei yang tingginya menjulang lebih dari 2 meter sedang berupaya merebut pedang para samurai yang melewati Jembatan Gojo. Setelah 999 bilah pedang, Benkei bertemu dengan Yoshitsune yang meskipun tubuhnya lebih kecil dari Benkei berhasil mengalahkannya hingga akhirnya Benkei menjadi pengikut setia Yoshitsune hingga saat-saat terakhirnya.

[caption id="attachment_149828" align="aligncenter" width="667" caption="Yoshitsune vs. Benkei - Jembatan Gojo"][/caption]

Serulah pokoknya kalau nonton serial-serial taiga ini. Banyak yang didapat dari serial-serial tersebut. Hiburan, edukasi, dan informasi, semuanya berkualitas. Bagaimana dengan stasiun-stasiun swasta kita? Bagaimana dengan TVRI? Mampukah mereka menyajikan serial taiga ala Indonesia? Kita toh tidak kekurangan tokoh-tokoh bersejarah yang berjasa bagi negara kita ini.

[caption id="attachment_149831" align="aligncenter" width="640" caption="Gou - serial taiga yang ditayangkan tahun ini"][/caption] Bukankah lebih baik menyajikan tontonan seperti serial-serial diatas daripada sinetron-sinetron yang pada dasarnya tidak bermutu dan berkesan terlalu glamor. Parahnya, aktingnya ya hanya pas-pasan saja. Cobalah belajar dari contoh-contoh di atas. Tak perlu glamor juga bisa bermutu. Lagipula menghadirkan cerita-cerita sejarah kita juga dapat menjadi sarana untuk melestarikan identitas bangsa kita. Janganlah sampai mereka yang berjasa bagi negara ini akhirnya terlupakan, terkubur oleh waktu, tertimbun oleh tokoh-tokoh sinetron yang tidak jelas juntrungannya, fiktif pula. Bagaimana pula dengan Kompas? Siapkah Kompas TV menjadi pelopor serial sejarah Indonesia?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun