Tak lama lagi tahun 2011 akan berakhir. Selama setahun yang penuh pergolakan ini indeks harga saham LQ-45 sempat mencapai angka tertinggi 743.33 di bulan Agustus dan sempat mengalami titik terendah di 553.53 di bulan September. Hingga penutupan hari Jumat lalu (16 Desember 2011), indeks LQ-45 sejak akhir tahun 2010 tercatat mengalami kenaikan sebesar 0.29%, sementara indeks harga saham gabungan IHSG mencatat kinerja yang lebih baik dengan kenaikan 1.75%. Dari 45 saham konstituen indeks LQ-45 sebanyak 17 saham berhasil mencetak kenaikan lebih baik dari indeks LQ-45 atau istilahnya: OUTPERFORM. Dari 17 saham ada 8 saham yang berhasil mencetak kenaikan sebesar dua digit selama 2011. Inilah dia calon-calon saham terbaik dari indeks LQ-45 selama tahun 2011: Gudang Garam Tbk. (GGRM) Sejauh ini GGRM memimpin jauh konstituen LQ-45 lainnya dengan kinerja mengesankan sepanjang 2011 yaitu dengan mencetak kenaikan sebesar 54.25% (terhitung dari harga penutupan Desember 2010 hingga harga penutupan Jumat kemarin). Tidak hanya sampai disitu saja, kinerja GGRM pada tahun 2009 dan 2010 juga tidak kalah memuaskan: +407.06% (2009) dan +85.61% (2010). Dari 11 bulan tahun 2011 GGRM membukukan 4 kali penurunan bulanan dan 7 kali kenaikan. Bulan Maret dan Juni lalu saham ini berhasil menanjak 14.50% dan 14.35%, sementara November lalu GGRM ditutup menguat 10.92%. Sifat dari bisnis yang digeluti GGRM menjadikannya saham yang cukup konsisten dalam bertumbuh. Kendala yang dihadapi investor sehubungan dengan saham ini mungkin hanyalah harganya yang relatif cukup tinggi dibandingkan saham-saham lainnya. Apakah di tahun 2012 GGRM dapat mengulangi kembali kinerjanya yang mengesankan seperti tahun 2009 dan 2010 (dan juga tahun 2011!)? Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) Bisnis ban ternyata tetap mantap bagi GJTL hingga sampai akhir pekan kemarin saham ini telah membukukan 32.61% kenaikan pada sahamnya selama tahun 2011. Tak kalah dengan GGRM, kinerja GJTL di tahun 2009 dan 2010 juga solid dengan kenaikan 112.5% (2009) dan 441.18% (2010). Triwulan ketiga merupakan triwulan terburuk bagi GJTL dibandingkan dengan kinerjanya di triwulan-triwulan lainnya selama 2011. Saham GJTL turun 20.80% selama triwulan ketiga setelah mengalami penurunan beruntun di bulan Agustus (-11.45%) dan September (-14.66%). Dua bulan lainnya dimana saham ini mengalami penurunan adalah bulan Januari (-1.09%) dan Februari (-9.89%). Seperti halnya dengan GGRM, bidang usaha GJTL dapat dikatakan cukup defensif sehingga kinerjanya yang cukup memuaskan dalam tiga tahun terakhir ini bukanlah suatu kebetulan saja. Di tahun 2012 mendatang, GJTL diperkirakan masih akan mampu mempertahankan konsistensi kinerjanya yang cukup bagus walaupun dibandingkan 2009 dan 2010 terjadi penurunan yang cukup tajam. Astra International Tbk. (ASII) Siapa yang tak kenal ASII? Konglomerat raksasa ini tetap perkasa di tahun 2011 dengan membukukan kenaikan sebesar 30.43%. Meskipun lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan pada tahun 2009 (228.91%) dan 2010 (57.2%), kenaikan yang diperoleh ASII tahun ini berhasil menempatkannya di posisi ketiga. Empat dari 11 bulan di tahun 2011 memang berakhir buruk bagi ASII dimana pada bulan Januari saham ASII turun 10.36%, April berikutnya terjadi penurunan 1.49%, kemudian pada bulan Agustus dan September secara beruntun terjadi penurunan sebesar 6.17% dan 3.78%. Tahun 2012 tinggal sebentar lagi, namun ASII diprediksi tetap akan solid atau bahkan mungkin lebih baik dari tahun 2011 seiring dengan diprediksikannya perbaikan sentimen investor setelah sempat terpukul di tahun 2011 akibat krisis Eropa. Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) & Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Duet perbankan terkenal di Indonesia ini juga termasuk dalam bursa calon saham terbaik dari indeks LQ-45. Keduanya berhasil menyambung kinerja yang solid yang mereka cetak pada tahun 2009 dan 2010 dimana BBRI berhasil menanjak 67.18% (2009) dan 37.25% (2010) sedangkan BBCA berhasil membukukan kenaikan sebesar 49.23% (2009) dan 31.96% (2010). Persaingan antara kedua saham perbankan ini cukup ketat. Selama tahun 2011 BBCA sempat terpuruk di bulan Januari (-11.72%), Mei (-4.05%), Juli (-3.61%), Agustus (-3.75%) dan November (-2.47%) sedangkan BBRI mengalami penurunan pada bulan Januari (-7.62%), Februari (-3.09%), Mei (-1.55%), Juli (-5.07%) Agustus (-10.69%) dan November (-3.7%). Pada akhirnya adalah BBRI yang memimpin hingga akhir pekan lalu dengan kenaikan 29.52% sementara BBCA tertinggal dengan kenaikan 25.00%. Bertumpu pada konsistensi kinerja kedua bank ini dari 2009 hingga sekarang, tidaklah berlebihan jika diprediksikan bahwa keduanya akan tetap bersinar dan saling bersaing di tahun 2012. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) CPIN tetap bersinar di tahun 2011 (+26.36%) meskipun tidak seterang tahun 2009 (+417.24%) dan 2010 (+308.89%). Saham CPIN sempat terpuruk sebanyak 4 kali di bulan Januari (-19.02%), April (-4.69%), September (-12.73%) dan November (-14.02%). Memburuknya kinerja CPIN menjelang akhir tahun ini mengurangi kenaikan yang didapatnya selama 2011, namun di tahun 2012 CPIN diperkirakan masih tetap menunjukkan kinerja yang solid mengingat sifat defensif dari bisnis yang digelutinya. Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) JSMR meraup kenaikan 21.17% sepanjang tahun 2011, jauh di bawah kinerjanya di tahun 2009 (+98.9%) dan 2010 (+89.23%). Serupa dengan CPIN, saham JSMR mengalami penurunan sebanyak 4 kali di tahun 2011, yaitu di bulan Januari (-12.41%), April (-2.94%), September (-0.63%) dan Oktober (-3.14%). Bisnisnya yang tergolong defensif menjadikannya tetap favorit di tahun 2012. Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) ENRG menanjak 29.03% sepanjang tahun ini, menempatkannya di urutan kelima terbaik. Kinerja yang cukup bagus ini sayangnya terpukul oleh penurunan tajamnya di bulan Agustus (-25.10%) dan September (-30.89%) selain jatuhnya ENRG di bulan Januari lalu sebesar 13.71%. Fluktuasi yang cukup besar dari ENRG inilah yang harus diwaspadai mengingat pada tahun 2009 ENRG meraup 129.76% namun terpuruk 35.75% di tahun 2010. Di tahun 2011 ini meskipun merupakan salah satu favorit, fluktuatifnya ENRG ini menjadi nilai minusnya sebagai saham pilihan. Selain saham-saham diatas juga ada 8 saham lainnya yang berhasil menanjak melebihi indeks LQ-45: SMGR (+9.52%), ICBP (+9.09%), UNTR (+6.3%), UNVR (+4.85%), KLBF (+4.62%), INTP (+3.45%), BMRI (+3.08%), ISAT (+0.93%), dan BBNI (+0.65%).
Manakah saham-saham yang akan menjadi yang terbaik di tahun 2011 ini? Kita akan mendapatkan jawabannya segera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H