Menyambung analisa saya terhadap indeks saham gabungan IHSG, bisa dibilang bahwa penurunan yang baru-baru ini terjadi telah terhenti kurang lebih di angka support yaitu di 3,624.08. Indeks sempat turun hingga 3,618.97 sebelum ditutup di 3,647.05 (28 November). Dari 3,618.97 hingga saat ini indeks terus mencoba untuk menanjak dan pada hari Kamis (1 Desember) indeks berhasil mencapai titik tertinggi di 3,811.54.
Pertanyaannya: bagaimana kelanjutannya? Apakah masih berpotensi melemah? Atau sebaliknya, berpotensi menguat?
Berdasarkan posisi angka indeks saat ini terhadap kurva Exponential Moving Average (EMA), indikasi yang ditunjukkan adalah cenderung POSITIF. Jika level support di 3,618.97 mampu bertahan, indeks diperkirakan bakal mencoba menanjak ke 3,802.43, yaitu resistance pertama berdasarkan retracement Fibonacci penurunan dari 3,859.10 hingga 3,618.97.
Indikasi positif ini juga ditunjukkan oleh indikator MACD yang berubah menjadi POSITIF walaupun masih dalam tahap awal. Target di 3,802.43 ini diperkirakan akan ditembus karena dari sisi fundamental global, indeks saham dunia akan cenderung terdukung oleh penyelesaian krisis di Eropa dimana para pemimpin Eropa akan melangsungkan pertemuan di Brussels.
Faktor inilah yang dijadikan pertimbangan tambahan guna memprediksi arah indeks selanjutnya.
Adanya potensi POSITIF dari indeks menjadikan target di 3,802.43 ini akan dapat dilewati, sehingga hal ini menjadikan target berikutnya berada di 3,859.10 dan 3,875.11 (tertinggi bulan Oktober dan November lalu) sebelum pada akhirnya indeks akan mengincar 3,964.97, yaitu target Fibonacci untuk retracement dari all-time-high indeks di 4,195.72 hingga 3,217.95 (titik terendah yang dicapai setelah indeks mencapai rekor tertinggi kemarin).
Bagaimana jika sebaliknya indeks melemah?
Disebutkan sebelumnya bahwa support terpenting saat ini ada di 3,618.97, level terendah baru-baru ini yang menjadi dasar dari penguatan indeks dalam beberapa hari terakhir. Jika level ini kembali terlampaui atau indeks melemah lebih rendah dari angka ini maka dikhawatirkan bahwa koreksi hingga 3,618.97 kemarin masih belum selesai dan indeks masih akan melanjutkan pelemahannya hingga target support berikutnya di 3,608.21 dan selanjutnya 3,579.66.
Level 3,579.66 dapat dibilang merupakan level kritis karena apabila wave koreksi ABC memang sudah selesai di 3,217.95, maka naiknya indeks dari 3,217.95 adalah dalam bentuk impulse wave. Impulse wave ini terdiri dari 5 wave kecil dimanayang pertama adalah antara 3,217 hingga 3,579.66; kedua dari 3,579.66 menjadi 3,256.44, dan ketiga berakhir di 3,875.11. Dari 3,875.11 ini terbentuk wave koreksi ABC yang saat ini diprediksi telah selesai di 3,618.97. Jika memang wave 4 sudah selesai di 3,618.97, maka wave yang terbentuk sekarang ini adalah yang kelima. Salah satu aturan pokok dari teori Elliott Wave adalah bahwa awal dari wave 2 tidak boleh terlewati lagi untuk mempertahankan arah trend yang sedang berlangsung. Jadi, dengan kata lain 3,579.66 jika terlewati lagi, akan mengindikasikan bahwa indeks akan kembali turun hingga mungkin mencapai 3,546.53.
Bingung karena rumit?
Mudah-mudahan gambar berikut dapat kurang lebih memberikan gambaran yang lebih jelas.
Jadi intinya, saat ini potensi indeks cenderung POSITIF dengan target 3,802.43 (terdekat), 3,859.10 dan 3,875.11. Selanjutnya adalah 3,964.97 dan kemudian 4,025.09. Level yang terakhir ini diapit oleh dua resistance tambahan yaitu 4,020.99 dan 4,028.48. Resiko dari skenario bullish ini adalah jika indeks turun hingga lebih rendah dari 3,618.97 meskipun sebelumnya koreksi masih mungkin terjadi hingga menekan indeks ke support-support berikut: 3,743.12, 3,719.39, 3,700.22, 3,681.04 dan 3,657.32 sebelum level kritis di 3,618.97. Indeks diprediksi baru akan mulai menguat secara signifikan pekan mendatang setelah pertemuan para pemimpin Eropa selesai dilangsungkan.
Catatan:
Hingga tulisan ini dipublikasikan di Kompasiana indeks saham gabungan telah turun hingga 3,760.71 namun terakhir berada di 3,763.42.
Perlu diperhatikan bahwa semua tulisan diatas hanyalah sekedar opini, bukan sebuah rekomendasi untuk melakukan transaksi jual ataupun beli. Kalau salah harap maklum karena penulis juga masih belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H