Ketika rasa penat sudah berada diambang batas sudah selayaknya kita menyegarkan diri dan pikiran kita agar kembali  segar dan fresh... Kembali ke alam adalah salah satu alternatif untuk menyegarkan jiwa dan pikiran kita.. Melihat indahnya persawahan yang mengijau, menghirup udara yang sejuk dan segar di persawahan Jatiluwih bisa menjadi alternatif yang menyenangkan..Berada di tengah sawah yang bertingkat di Jatiluwih akan memberikan rasa damai... Ditambah dengan suara kicauan burung akan menambah kekaguman kita akan ciptaanNya yang indah..
Jatiluwih terdiri dari hamparan luas persawahan bertingkat khas Bali. Pengaturan pengairan sawah (subak) sangat dominan di wilayah ini. Karena luasnya areal persawahan menjadikan Jatiluwih sebagai salah satu lumbung padi di Bali. Â Bersama dengan Pura Taman Ayun dan Sungai Ayung, Jatiluwih pernah diajukan sebagai nominasi Warisan Budaya Dunia (World Heritage) karena luas dan uniknya persawahan bertingkat yang ada disini, tetapi sayang sampai saat ini masih belum berhasil. Mudah-mudahan ke depannya bisa lebih baik lagi dan bisa berhasil masuk sebagai Warisan Budaya Dunia supaya lebih memajukan pariwisata Bali dan Indonesia pada umumnya.
Jatiluwih berada di Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali..Perjalanan dari kota Denpasar dengan menggunakan mobil atau motor bisa ditempuh selama 1-2 jam tergantung kecepatan berkendara Anda. Ada beberapa alternatif pilihan rute.
1. Denpasar - Kediri - Tabanan - Penebel - Jatiluwih
2. Denpasar - Mengwi - Baturiti - Jatiluwih
Rute pertama lebih recomended karena jalannya lebih halus dan lebih lebar, sedangkan rute kedua bisa diambil apabila kita berangkat dari arah Bedugul atau Singaraja. Setelah melewati Pasar Baturiti akan ada persimpangan ke arah kanan.. Bisa diikuti jalan tersebut yang akhirnya akan menuju Pemandian Air Panas Angseri dengan titik akhir persawahan Jatiluwih..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H