RW 5 Kelurahan Pudakpayung. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang sering kali menjadi ancaman serius bagi masyarakat.
Semarang, 26 Juli 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang berkolaborasi dengan petugas puskesmas dan warga setempat dalam melakukan pemeriksaan jentik-jentik nyamuk di WilayahKegiatan dimulai dengan pengarahan singkat dari Ibu Lurah, yang menekankan pentingnya kerjasama dan sinergi antara semua pihak yang terlibat. Ibu Lurah mengapresiasi kehadiran dan kontribusi dari masyarakat, petugas puskesmas serta mahasiswa KKN yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut. "Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan kerjasama dari masyarakat, petugas puskesmas dan mahasiswa KKN. Upaya ini penting dalam menjaga kesehatan lingkungan kita".
Setelah briefing, para peserta bergerak ke lapangan untuk melakukan pemeriksaan di setiap rumah. Mahasiswa KKN, bersama petugas Puskesmas dan warga, memeriksa setiap sudut yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, seperti bak mandi, talang air, dan tempat penampungan air lainnya.Â
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pemberantasan jentik, tetapi juga edukasi kepada warga tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan tidak ada air tergenang yang bisa menjadi sarang nyamuk. Seorang petugas puskesmas menjelaskan, "Kami berfokus pada area-area yang sering menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, seperti bak mandi, pot bunga, dan tempat penampungan air. Kebersihan lingkungan adalah kunci untuk mencegah penyebaran DBD".
Antusiasme warga dalam kegiatan ini sangat tinggi. Salah seorang warga yang berpartisipasi menyatakan, "Kami sangat mendukung kegiatan ini karena kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Dengan adanya kegiatan ini, kami menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan agar terhindar dari penyakit".Â
Partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini menunjukkan kepedulian dan komitmen mereka terhadap kesehatan lingkungan. Selain pemeriksaan fisik, petugas juga memberikan penyuluhan tentang praktik hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah munculnya berbagai penyakit.
Setelah pemeriksaan selesai, dilakukan evaluasi untuk menilai efektivitas kegiatan dan merencanakan langkah-langkah lanjutan. "Hasil dari pemeriksaan ini akan menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan preventif di masyarakat. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat rutin dilakukan," ujar ketua RW 5.Â
Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa program pencegahan DBD dapat berjalan berkelanjutan, memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, mengingatkan pentingnya kesadaran kolektif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara rutin.
Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga membangun semangat kebersamaan dalam menjaga kesehatan dan keselamatan komunitas. Karena kegiatan pemeriksaan jentik-jentik nyamuk ini merupakan bagian dari program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan. Dengan keterlibatan aktif semua pihak, diharapkan kasus DBD di daerah tersebut dapat ditekan, dan lingkungan yang bersih serta sehat dapat terwujud serta bebas nyamuk. Semoga upaya ini terus berlanjut dan menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pencegahan penyakit menular.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H