Mohon tunggu...
KKN MIT Posko 18 Pudakpayung
KKN MIT Posko 18 Pudakpayung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Kami akan melaporkan hasil kegiatan kami selama berada di kelurahan Pudakpayung di sini

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Melakukan Survei di Curug Kedung Kudhu Dalam Rangka Pembangunan Desa Wisata Pudakpayung

21 Juli 2024   12:26 Diperbarui: 21 Juli 2024   13:09 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang, 6 Juli 2024 -- Sejumlah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari UIN Walisongo Semarang melakukan kunjungan ke Kelurahan Pudakpayung untuk mengumpulkan informasi terkait Curug Kudu. Salah satu mahasiswa perwakilan dari tim KKN, berdiskusi dengan Indra Jaya, seorang warga lokal, mengenai sejarah penemuan dan kondisi curug tersebut.

"Pak Indra, kapan curug ini pertama kali ditemukan?" tanya perwakilan mahasiswa KKN.

Pak Indra menjelaskan bahwa Curug Kudu mulai dikenal masyarakat sekitar tahun 2020. "Curugnya kemungkinan ditemukan sebelum tahun 2020. Rame-ramenya itu mulai tahun 2021 setelah adanya PTSL," kata Indra.

Kemudian dari perwakilan kelompok KKN menanyakan tentang jumlah pengunjung curug dalam beberapa bulan terakhir. Pak Indra menjawab, "Untuk pengunjung ya, mohon maaf, belum terlalu banyak sih. Cuman satu dua orang kadang pengen tahu gitu aja karena medan juga belum memenuhi syarat keamanan."

Diskusi berlanjut dengan pertanyaan mengenai fasilitas lain di dekat curug, seperti kolam renang dan pemancingan, yang menurut Indra lebih aman dan mudah diakses dibandingkan curug. Tim KKN juga bertanya tentang pengelolaan curug, dan Pak Indra mengaku tidak tahu pasti. "Kalau urusan curug itu, kemungkinan Pak Devi yang lebih tahu," ujarnya. Diketahui Pak Davi salah satu anggota dari lembaga pelestarian desa wisata.

Mahasiswa KKN juga menyoroti pentingnya kerjasama antara warga dan pemerintah untuk mengembangkan Curug Kudu menjadi destinasi wisata yang menarik dan aman bagi pengunjung. "Menurut bapak, curug tersebut apakah menjadi destinasi yang cukup penting di daerah sini?" tanya tim KKN. Pak Indra menjawab, "Sebetulnya itu juga bagus kalau segala sesuatunya sudah memenuhi standar keamanan dan kenyamanan."

Diskusi ditutup dengan kesimpulan bahwa tata kelola dan promosi curug masih perlu ditingkatkan. Pak Indra juga menyarankan berbicara lebih lanjut dengan Pak Devi yang lebih mengetahui detail pengelolaan curug, serta memberikan saran mengenai parkir dan keamanan pengunjung. Secara keseluruhan, percakapan ini menyoroti penemuan curug, tantangan dalam pengelolaannya, potensi sebagai destinasi wisata, dan pentingnya kolaborasi antara warga dan pemerintah untuk pengembangan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun