Mohon tunggu...
KKN MIT Posko 18 Pudakpayung
KKN MIT Posko 18 Pudakpayung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Kami akan melaporkan hasil kegiatan kami selama berada di kelurahan Pudakpayung di sini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Keterlibatan Mahasiswa KKN Universitas Islam Negeri Semarang dalam Praktek Pemupukan Bawang Merah di Sekitar Rumah Dinas Kelurahan Pudakpayung

9 Juli 2024   06:51 Diperbarui: 9 Juli 2024   07:00 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arahan dari pak Jajuk mengenai teknik pemupukan tanaman bawang merah kepada mahasiswa KKN. (4/7/24)

Semarang, 4 Juli 2024 -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Negeri Semarang melakukan praktek pemupukan tanaman bawang merah di Sekitar Rumah Dinas Kelurahan Pundakpayung, Kecamatan Banyumanik. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani lokal dalam teknik pemupukan yang tepat guna meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen bawang merah. Mahasiswa KKN berpartisipasi dalam pelatihan langsung di lapangan, sekaligus membantu petani dalam menerapkan teknik-teknik pemupukan yang baik dan benar. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat desa dan mendukung peningkatan sektor pertanian di wilayah tersebut.

Dalam pelatihan ini, mahasiswa UIN Walisongo Semarang di dampingi oleh Pak Jajuk Irmawanto, selaku suka relawan yang berpengalaman menjaga tanaman-tanaman di sekitar rumah dinas dan memberikan teknik dalam mempupuk tanaman bawang merah dengan baik kepada para mahasiswa KKN. Berikut adalah langkah-langkah yang disampaikan oleh Pak Jajuk:

  • Siramlah tanah yang kering terlebih dahulu sebelum di pupuk, karena pupuk tidak bereaksi dengan maksimal jika tanah dalam keadaan kering.
  • Siram tanaman bawang merah dengan merata dengan menggunakan selang air atau alat penyiram. Kalau menggunakan selang air, di usahkaan tekan ujung selang dengan jempol atau ibu jari untuk meminimalisirkan aliran air yang keluar sehingga saat menyiram tanaman bawang merah lebih stabil dan merata dari ujung daun atas hingga ke akar bawah.
  • Lalu bersihkan ember (sesuai keperluan pribadi) yang digunakan untuk mempupuk tanaman bawang merah, serta siapkan dua bahan pupuk (PN PRILL KNO3 Putih dan MKP) dan satu sendok pengukur.
  • Siapkan sendok takar berukuran 15ml/15g (tergantung keperluan) lalu ambil bubuk pupuk pertama (PN PRILL KNO3 Putih) dan masukkan ke ember yang sudah disiapkan. Di lanjutkan dengan bubuk pupuk ke dua (MKP) karena pupuknya terlalu halus jadi harus kita ratakan lurus menggunakan jari telunjuk, penggaris atau meluruskan dengan kantung plastik tersebut kemudian masukkan ke dalam ember tersebut.
  • Setelah itu, masukan air hingga memenuhi ember. Jika pakai selang, maka ujung selang tersebut dibersihkan agar tidak menyumbat pada alat penyiram.
  • Selama memenuhi air, aduk air beserta dua bahan pupuk yang sudah tercampur menggunakan tangan hingga merata dan larut.
  • Sesudah ember panjang terpenuhi, siapkan alat penyiram tanaman dan wadah seperti gayung. Lalu, isi gayung tersebut dengan air yang ada di ember dan masukan ke dalam alat penyiram hingga penuh.
  • Kemudian, siram tanaman bawang merah secara merata (meluruskan dalam satu arah) atau sesuai jalan tanaman bawang merah di tanam. Siramlah tanaman bwang merah sampai airnya habis.
  • jika ada tumbuhan yang belum disiram, ulangi langkah-langkah tersebut mulai dari nomor 3 hingga langkah terakhir.

Pak Jajuk juga menekankan pentingnya menyiram tanaman dengan penuh kasih sayang, seperti merawat makhluk hidup. Mereka mengingatkan bahwa menyiram tanaman tidak boleh dilakukan dengan asal-asalan, tetapi dengan perhatian dan kelembutan. "Tanaman juga butuh perhatian seperti kita merawat anak sendiri. Dengan kasih sayang, tanaman bawang merah akan tumbuh lebih baik dan hasil panennya pun akan lebih memuaskan," ujar Pak Jajuk.

Kegiatan KKN mahasiswa Universitas Negeri Semarang di Desa Pundakpayung tidak hanya memberikan manfaat edukatif bagi para petani setempat, tetapi juga memperkaya pengalaman mahasiswa dengan pengetahuan praktis dari Pak Jajuk yang berpengalaman. Melalui panduan langkah demi langkah dan tips penuh kasih sayang dalam memupuk dan merawat tanaman bawang merah, diharapkan produktivitas dan kualitas hasil panen dapat meningkat secara signifikan. Kolaborasi ini menunjukkan betapa pentingnya sinergi antara ilmu pengetahuan dan pengalaman lapangan dalam mengoptimalkan praktik pertanian.

Dengan panduan dan tips ini Pak Jajuk berharap, mahasiswa KKN mendapatkan wawasan berharga mengenai teknik pemupukan yang efektif serta pentingnya perhatian dalam perawatan tanaman. Kolaborasi antara mahasiswa dan Pak Jajuk ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan praktis serta mendukung keberhasilan budidaya bawang merah di Desa Pundakpayung. Dengan demikian, program KKN ini tidak hanya berkontribusi pada pengembangan pertanian lokal, tetapi juga membentuk generasi muda yang lebih peka dan peduli terhadap sektor pertanian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun