Mohon tunggu...
persada teto teto
persada teto teto Mohon Tunggu... -

saya seorang mahasiswa,freelancer dari satu perusahaan ke perusahaan lain....,and i love indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Rakyat,Pemerintah dan Galaunya BBM.....

20 Maret 2012   01:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:45 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rencananya awal maret ini pemerintah akan menaikan harga bahan bakar minyak dari tadinya 4500/liter(untuk premium) menjadi rp 6000/liter..angka yang kecil namun lumayan besar dampaknya bagi masyarakat,karna bukan hanya kenaikan bahan bakar itu sendiri,kenaikan harga bbm memicu kenaikan bahan-bahan pokok lainya.

apalagi rencananya rapat menteri energi dan sumber daya mineral rencanya akan menaikan TDL(tarif dasar listrik),semkin berat saja beban biaya produksi yang akan dikeluarkan pengusaha dalam menjalankan operasionalnya yang akan memicu berkurangnya daya beli masyarakat.bukan tidak muingkin perusahan memangkas biaya operasionalnya dengan mengurangi jumlah pegawai/karyawan.

sebagian masyarakat mengeluh untuk tidak dinaikanya bbm tahun ini sedangkan pemerintah bersikeras menaikan harga bbm dengan dalih kenaikan harga minyak dunia yang terus melonjak,disisi lain rakyat harus menanggung beban akibat kenaikan harga minyak dunia,''rakyat selalu jadi korban'' akibat kebijakan pemerintah yang tidak berpihak.terlibih lagi pemerintah akan mensubsidi rakyatnya dengan bantuan langsung(semacam BLT di th.2009) untuk rakyat miskin,yang dimaksud rakyat miskin disini adalah orang yang tidak mempunyai penghasilan yg tidak bekerja/tidak produktif..padahal  memang seharusnya rakyat miskin sudah sebenarya dibantu.bukan cuma dengan adanya momentum kenaikan bbm ini seakaan pemerintah menggantikan pil pahit dengan sentuhan manis sementara,apalagi masih ada kerancuan data dengan apa yang dimaksud orang yang berhak menerima bantuan langsung dengan mana yang tidak,sehingga memungkinkan adanya pembagian yang tidak merata.

Disamping itu yang lebih merasakan adalah masyarakat produktif/pekerja seperti buruh,karena mereka sehari-hari menggunakan sepeda motor yang menggunakan bbm/angkutan umum.yang pastinya akan terjadi kanaikan sekitar 30-40% jika rakyat berteriak merasa keberatan dengan keaadaan ini sudah seharusnya lah pemerintah mendengar bukankah bumi,tanah,laut dan kekayan alam digunakan untuk kepentingan rakyat..!

Gagalnya pemerintah dalam mengantisipasi kenaikan bbm ini tidak lepas dari tidak ''TEGAS''nya presiden dalam mengkordinasi/menyesuaikan dana APBN untuk kesejahteraan rakyat,seperti yang pernah dikatakan pengamat ekonomi Anggito Abimanyu bahwa pada pertengahan tahun 2011 beliau pernah mengusulkan menaikan harga bbm secara perlahan dengan kisaran rp500/liter sehingga ketika harga minya dunia naik pada pertengahan tahun ini pemerintah masih mempunyai dana surplus,sehingga kenaikan tidak terlalu dirasa mencekik.

Seperti nasi telah menjadi bubur pada akhirnya rakyatlah yang harus menerima dengan lapang dada kebijakan pahit  ini, sedangkan pemerintah dengan alih-alih bantuan langsungnya..mencoba menyogok rakyat dengan Kecacatan kebijakanya yang gagal mereduksi kenaikan harga bbm..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun