Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, Perpustakaan Fala-Gaku Desa Bobo berdiri kokoh sebagai oase pengetahuan dan pelestari budaya. Lebih dari sekadar tempat menyimpan buku, Fala-Gaku menjadi rumah bagi masyarakat, tempat mereka menemukan inspirasi, mengasah kreativitas, dan menjaga warisan leluhur.
Sejak didirikan, Fala-Gaku telah menjadi pusat kegiatan positif bagi warga Desa Bobo. Anak-anak muda bersemangat mengikuti kelas membaca dan menulis, menumbuhkan kecintaan mereka pada literasi. Para ibu rumah tangga berkumpul dalam kelas kerajinan tangan, menghidupkan kembali seni tradisional dan menghasilkan karya-karya indah.
Fala-Gaku juga menjadi wadah pelestarian bahasa daerah, Bahasa Galela dan Ternate. Para tetua desa dengan penuh semangat berbagi cerita dan pengetahuan tentang bahasa dan budaya mereka, memastikan warisan leluhur tetap hidup di generasi mendatang.
Keberadaan Fala-Gaku telah membawa dampak positif yang nyata bagi masyarakat Desa Bobo. Tingkat literasi meningkat, kreativitas terlahir, dan semangat pelestarian budaya semakin berkobar. Fala-Gaku bukan hanya perpustakaan, tetapi juga rumah bagi mimpi dan harapan, tempat generasi muda dan tua bersatu dalam semangat belajar dan melestarikan warisan budaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H