Mohon tunggu...
Perpustakaan FH
Perpustakaan FH Mohon Tunggu... -

buku adalah jendela dunia, dengan buku jua seorang bertambah kebijaksanaannya terhadap kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Manusia, Manusia Guru

31 Oktober 2014   13:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:04 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Nur Anisah

Salah satu tanda seorang pendidik yang hebat

Adalah kemampuan memimpin murid-murid

Menjelajahi tempat-tempat baru

Yang bahkan belum pernah didatangi sang pendidik

Bangga sekaligus pengalaman yang sangat berharga. Mengajar di kelas yang memiliki murid dengan latar belakang yang berbeda-beda. Ada yang cerdas verbal tetapi di saat kegiatan olah raga seperti bertemu dengan sesuatu yang sangat berat, enggan untuk melakukannya. Sebaliknya ada yang sangat menyukai olah raga, tetapi saat harus presentasi serasa semua kosa kata yang dimiliki hilang dan susah berbicara (lebih banyak kosakata emm… atau eh..). Ada anak yang hanya tertarik pada angka sehingga saat berhadapan dengan pengetahuan sosial membuat kening berkerut. Ada anak yang selalu ingin explorasi seharian dan tidak betah di ruang kelas karena ia termasuk anak berkebutuhan khusus (hiperaktif). Ada juga yang bermasalah dengan kalimat-kalimat yang kurang sempurna diucapkan karena cadel. Tapi, disinilah kesenangan mengajar (hiburan dikala pusing memikirkan administrasi sekolah)

Ruang kelas jelas mampu menjadi ruang observasi tanpa batas. Penemuan-penemuan yang tidak terduga dengan solusi-solusi yang tidak terduga pula. Menjadikan siswa sebagai objek kreatifitas tanpa batas. Belajar merupakan kebutuhan setiap anak. Dengan belajar, akan memperoleh informasi yang nantinya bisa digunakan untuk kehidupannya. Anak akan memperoleh pengetahuan sehingga ia akan mengerti bagaimana kehidupan yang akan dihadapai dimasyarakat. Proses belajar ditandai dengan adanya perubahan, baik itu sikap maupun perbuatan.

Anak akan dengan senang hati bila pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Penjejalan materi yang tidak disukai anak akan membuat anak menjadi memberontak yang ditunjukkan dengan cara mengganggu teman yang ada di kelas, berbicara sendiri ataupun bersikap acuh dengan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Kelas seperti penjara yang menghukum anak. Jika waktu istirahat, anak akan melupakan perasaan bebas mereka. Anak yang tadinya di dalam kelas tidak mau berbicara menjadi lancer berbicara. Anak yang tadinya tidak mau menyanyi jika disuruh menyanyi oleh guru, maka dia akan bernyanyi dengan sengan hati bersama-sama dengan temannya. Jika bel masuk berbunyi, mmaka keceriaan mereka akan mejadi hilang, keaktifan yang ditunjukkan pada waktu istirahat akan hilang.

Pembelajaran yang dilakukan oleh guru hendaknya tidak menjadikan anak seperti tahanan yang sedang menjalani msa hukuman. Guru tidak boleh memaksaan kebebasan mereka di dalam kelas. Guru harus bisa bertindak sebagai inspirator bagi anak agar anak mau melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru dengan senang hati agar pembelajaran yang dilakukan bisa bermakna bagi anak.

Guru bukanlah seorang sipir penjara yang mengawasi anak-anaknya dalam penjara karena anak anak bukanlah tahanan. Anak itu seperti kertas putih yang akan kita tulis dan kita gambar menjadi tulian dan gambar yang indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun