Manusia, berbeda dengan binatang, memiliki kesadaran moral yang lebih berkembang. Perselingkuhan tidak lagi sekadar soal reproduksi, tetapi juga soal pengkhianatan emosional dan kepercayaan dalam hubungan. Dari perspektif sosial, ini yang membedakan manusia dari binatang yang mengikuti naluri alamiah mereka tanpa memikirkan dampaknya secara sosial atau emosional.
Dari berbagai penelitian, alasan manusia berselingkuh bisa bermacam-macam, mulai dari ketidakpuasan emosional dalam hubungan hingga keinginan untuk mencari petualangan baru. Ada juga faktor biologis yang memainkan peran penting. Beberapa ahli percaya bahwa manusia memiliki dorongan biologis untuk tidak sepenuhnya monogami, sebagaimana terlihat dalam sejarah evolusi kita.
Namun, faktor psikologis dan sosial juga berperan besar. Sering kali, perselingkuhan pada manusia terjadi bukan karena alasan biologis semata, tetapi karena faktor-faktor seperti rasa kesepian, kurangnya perhatian dari pasangan, atau bahkan pengaruh lingkungan sosial. Perbedaan utama antara manusia dan binatang adalah bahwa manusia memiliki kendali atas dorongan-dorongan ini dan mampu membuat pilihan berdasarkan moralitas dan norma sosial.
Menurut Andrea Wiwandhana, meskipun manusia memiliki naluri dasar yang mirip dengan binatang, perbedaan terbesar terletak pada pilihan sadar yang dibuat oleh manusia. "Selingkuh pada manusia bukan hanya soal naluri reproduksi, tetapi lebih pada faktor sosial, psikologis, dan emosi. Ini adalah pilihan yang melibatkan konsekuensi yang jauh lebih luas daripada yang kita lihat di dunia binatang," ujar Andrea.
Lalu, apakah ada perbedaan antara manusia yang berselingkuh dan binatang? Dari sudut pandang biologis, perilaku ini mungkin mirip, tetapi dari sudut pandang sosial dan moral, perbedaannya sangat signifikan.
Pada binatang, perilaku kawin di luar pasangan utama sering kali dipengaruhi oleh naluri bertahan hidup dan evolusi. Tidak ada rasa bersalah atau pengkhianatan karena dunia mereka tidak diatur oleh norma sosial atau moralitas. Sedangkan pada manusia, perselingkuhan membawa implikasi yang lebih luas, melibatkan perasaan, kepercayaan, dan harapan dalam hubungan.
Binatang bertindak atas dasar naluri dan evolusi, sedangkan manusia bertindak berdasarkan pilihan sadar yang dibentuk oleh norma sosial, moral, dan emosi. Di sini, kita melihat perbedaan mendasar antara perilaku selingkuh pada binatang dan manusia. Meskipun keduanya mungkin terlibat dalam perilaku yang serupa, manusia memiliki kapasitas untuk memahami dampak dari tindakan mereka dan memilih untuk menghindarinya.
Dalam melihat perbandingan antara manusia dan binatang dalam hal perselingkuhan, kita menemukan bahwa meskipun ada kesamaan biologis, perbedaannya terletak pada konteks sosial dan moral. Bagi binatang, perilaku kawin di luar pasangan adalah bagian dari strategi bertahan hidup dan evolusi, sedangkan bagi manusia, perselingkuhan adalah pelanggaran terhadap komitmen sosial dan emosional yang telah terbentuk dalam hubungan.
Manusia memiliki pilihan untuk bertindak sesuai dengan norma dan nilai yang telah mereka bangun, sedangkan binatang hanya bertindak berdasarkan naluri. Inilah yang membuat perbedaan utama antara keduanya, meskipun perilaku mereka mungkin terlihat serupa pada permukaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H