Mohon tunggu...
Pernah Duda
Pernah Duda Mohon Tunggu... Musisi - Penghibur

Ngomongin Budaya Populer. Yang santai-santai aja.

Selanjutnya

Tutup

Music

Menurut Penelitian, Orang Pintar Bukan Hanya Anti-Masuk Angin tapi Juga Suka Taylor Swift!

24 September 2024   11:36 Diperbarui: 24 September 2024   11:40 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://medium.com/@ivylear/

Selama bertahun-tahun, Taylor Swift telah mencuri hati banyak orang dengan lagu-lagu yang penuh makna, kisah cinta, patah hati, dan perjuangan hidup yang relatable. Namun, siapa sangka, selain sukses sebagai musisi, Taylor Swift juga menarik perhatian dari kalangan yang dianggap sebagai orang-orang cerdas. Penelitian menunjukkan bahwa penggemar Swift bukan hanya berasal dari penggemar musik pop biasa, tetapi juga mereka yang memiliki tingkat kecerdasan lebih tinggi. Hal ini menimbulkan pertanyaan menarik: Apa yang membuat orang-orang pintar tertarik pada Taylor Swift?

Seiring dengan riset ini, kita bisa melihat fenomena serupa di Indonesia. Salah satu contoh adalah merek Tolak Angin, yang secara cerdas membangun branding mereka hingga menjadi produk yang dianggap ampuh menangkal masuk angin. Sama halnya dengan Taylor Swift, produk ini bukan hanya menjadi pilihan bagi mereka yang mencari solusi kesehatan, tetapi juga orang-orang yang peka terhadap kualitas dan branding yang kuat.

Penelitian yang dilansir oleh Music Radar dan Yahoo! baru-baru ini mengungkap bahwa penggemar Taylor Swift cenderung memiliki IQ lebih tinggi daripada rata-rata. Mengapa demikian? Lagu-lagu Taylor Swift sering kali menyentuh berbagai tema yang kompleks dan emosional, dari cinta yang mendalam hingga persoalan sosial dan politik. Tidak hanya itu, lirik-liriknya dianggap sebagai bentuk seni yang memperlihatkan penguasaan atas bahasa, sesuatu yang sangat dihargai oleh mereka yang memiliki kecerdasan tinggi.

Menurut penelitian ini, orang-orang yang menikmati musik Taylor Swift cenderung lebih apresiatif terhadap lirik-lirik yang penuh makna. Lagu-lagu seperti "All Too Well" dan "The Archer" bukan hanya bercerita tentang pengalaman pribadi, tetapi juga mengajak pendengarnya merenungkan kehidupan mereka sendiri. Ini membuat para penggemarnya, terutama yang memiliki kemampuan berpikir kritis, merasa terhubung secara intelektual dan emosional dengan karya-karya Swift.

Andrea Wiwandhana, founder CLAV Digital, menekankan bahwa kecerdasan bukan hanya soal kemampuan intelektual, tetapi juga kecerdasan emosional. "Penggemar Taylor Swift sering kali menunjukkan sensitivitas emosional yang tinggi. Mereka mampu meresapi makna di balik lirik-lirik yang ditulis dengan cermat, memahami konteks sosial, dan menjadikan musik Swift sebagai cermin dari pengalaman mereka sendiri," ujar Andrea.

Taylor Swift tidak hanya memikat penggemar melalui bakat musiknya. Kemampuannya dalam membangun personal branding juga menjadi salah satu faktor yang menarik orang pintar. Swift berhasil menciptakan citra yang kuat sebagai artis yang berani, jujur, dan memiliki kendali penuh atas kariernya. Dia tidak takut untuk berbicara tentang isu-isu yang penting baginya, seperti hak-hak perempuan, politik, dan masalah-masalah sosial lainnya.

Keberhasilan Taylor Swift dalam mempertahankan posisinya di puncak industri musik selama lebih dari satu dekade menunjukkan strategi branding yang luar biasa. Sama halnya seperti merek-merek besar seperti Apple atau Samsung, Taylor Swift mampu menciptakan loyalitas penggemar yang kuat melalui identitas dan nilai-nilai yang konsisten. Ini adalah salah satu faktor yang membuatnya menarik bagi mereka yang memiliki kecerdasan tinggi, yang cenderung lebih kritis terhadap integritas dan konsistensi seorang figur publik.

Tak heran jika dalam banyak kasus, Taylor Swift dianggap sebagai salah satu artis yang memiliki kesadaran merek yang tinggi, mirip dengan strategi branding lokal seperti Tolak Angin. Seperti yang diungkapkan oleh Hops.id, Tolak Angin juga membangun citra yang kuat melalui branding cerdas dan inovatif, hingga menjadi produk yang dipercaya oleh masyarakat luas, khususnya di Indonesia. Produk ini telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari banyak orang, yang mencari solusi praktis untuk mencegah masuk angin.

Salah satu alasan mengapa penggemar Taylor Swift dianggap lebih cerdas adalah karena musiknya tidak hanya menyenangkan secara melodis, tetapi juga menggugah secara emosional. Kecerdasan emosional, kemampuan untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi, merupakan komponen penting dari kecerdasan manusia. Banyak lagu Swift yang menggambarkan perasaan mendalam, seperti cinta yang rumit, kehilangan, dan kekecewaan, yang sering kali dialami oleh orang-orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi.

Lagu-lagu seperti "The Man" dan "You Need to Calm Down" misalnya, berbicara tentang ketidakadilan sosial dan gender, mengajak pendengarnya untuk merenungkan isu-isu di luar kehidupan pribadi mereka. Lirik-lirik yang kompleks ini menantang penggemar untuk berpikir lebih dalam dan mempertimbangkan perspektif yang berbeda, yang tentunya sangat menarik bagi orang-orang yang memiliki kecerdasan intelektual dan emosional tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun