Berikut ini merupakan penyebab kenapa ritual lemparan roket versi Pratama Arhan dilarang pada Liga Inggris 2023/2024, yang telah dirangkum Kompasiana buat pembaca.Â
Pertama, perlu tahu bahwa lemparan yang dilancarkan Pratama Arhan pada laga tim nasional Indonesia kontra Argentina masih menjadi bahasan ramai hingga hari ini, (3/7/2023).
Mengingat kembali, sekitar waktu menit ke 53 laga berlangsung, sebuah lemparan dilakukan Pratama Arhan mengarah kotak pinalti penjaga gawang timnas Argentina.
Assist lemparan tersebut nyari membuahkan hasil gol setelah mendapat sambutan kepala Elkan Baggott dengan sundulan ke arah gawang lawan.
Emiliano Martinez yang memperhatikan hal tersebut sedikit terkejut dengan lemparan tadi.Â
Pertandingan pun berakhir, tak lama muncul kabar dari media Argentina La Nacion menyoroti aksi Pratama Arhan dengan lemparannya tersebut.
Dengan menyebut judul Emiliano Martinez kerepotan hadapi Pratama Arhan, ia menerbitkan artikel.
Dalam artikel tersebut disebutkan kalau salah satu pemain Indonesia, yaitu Pratama Arhan menyulitkan tim nasional Argentina ketika mengeksekusi lemparan ke dalam jarak jauh.
Lanjut, di dalamnya juga menyebut salah satu pemain Indonesia sangat gila merepotkan Argentina saat eksekusi lemparan ke dalamnya dengan efek yang sangat spesial.
Setelah beberapa hari highlight terkait lemparan Arhan, muncul kebijakan dari operator kompetisi kasta kedua, ketiga, serta keempat Liga Inggris English Football League).
EFL mengumumkan sebuah larangan ketika pemain sepakbola ingin melontarkan lemparan jauh atau ke dalam.
Larangan tersebut menerangkan kepada pemain bahwa mereka telah meniadakan ritual semacam menguras waktu saat mengeksekusi lemparan dari tepi lapangan.
Hal ini tentunya membuat penggemar bertanya terkait "apakah perubahan aturan ini karena Emiliano Martinez yang khawatir dengan lemparan roket Pratama Arhan? "
Dalam penjelasan berikut jawabannya adalah tidak atau bukan itu.
EFL menyampaikan pesan bahwa beberapa ritual dilarang seperti penggunaan handuk oleh Pratama Arhan.
Kenapa? Dilansir dari Sportbible, khawatir ritual mengusap bola menggunakan handuk kering ketika melepaskan lemparan ke dalam akan membuang-buang waktu.Â
Mengikuti itu, adapun solusi jitu yakni EFL menciptakan sistem yang nantinya akan diterapkan penempatan beberapa bola di sejumlah tempat memakai kerucut.
Buat penonton yang bingung, hal itu dilakukan demi efisiensi waktu kala melakukan lemparan dari tepi lapangan.
Lalu, laporan resmi mengatakan bahwa pemain tidak lagi diizinkan memanfaatkan handuk, barang, ataupun benda yang diperoleh dari penonton untuk mengeringkan bola selama pertandingan.
Sebagai informasi, Premier League tidak melarang ritual yang dilakukan Pratama Arhan untuk melakukan lemparan dalam.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H