Mohon tunggu...
Ratih Permata
Ratih Permata Mohon Tunggu... -

senang iklim budaya yang kondusif

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Prajurit Gugur dalam Jalankan Misi Mulia

31 Mei 2012   07:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:34 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Menjalankan misi perdamaian di bawah naungan PBB bukan perkara gampang. Sejak 1957, sebanyak ± 2.900 personel dari berbagai negara gugur dalam misi ini,termasuk 31 di antaranya prajurit TNI.

Indonesia mulai terlibat dalam misi ini pada 1957,lewat pengiriman Kontingen Garuda (Konga) Pertama ke Mesir pada 1957-1967 sampai sekarang yakni diantaranya Kontingen Garuda XXXII-A di Haiti, 2011-2012.Saat ini prajurit TNI yang masih bertugas dalam misi ini sebanyak kurang lebih 1.838 orang, tersebar di berbagai wilayah konflik yaitu Lebanon (1.460 orang), Kongo (191 orang), Haiti (168 orang), Liberia (1 orang Milstaf), Sudan Selatan (3 orang Milobs) dan Darfur (3 orang Milobs), serta Suriah (12 orang Milobs).

Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menuturkan, ribuan prajurit TNI yang dikirim dalam misi perdamaian dunia di berbagai daerah konflik dihadapkan pada risiko yang sangat besar,serta pengorbanan yang sulit dihindari.“Peran dan misi yang ditunjukkan oleh para prajurit TNI sebagai peacekeepers sangat saya hargai,” katanya pada acara peringatan Hari Pasukan Perdamaian Dunia (Peacekeepers Day) ke-64 di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI,Bogor.

Patutlah kita acungkan jempol dan memberikan apresiasi positif kepada para prajurit yang menjalankan tugas militer dan perdamaian dunia. Mereka, para prajurit yang gugur itu merupakan prajurit pilihan yang memberikan kontribusi positif dan membawa citra positif Indonesia di dunia internasional. Kita perlu menghormati para prajurit yang telah gugur dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB dan juga perlu menghormati profesionalitas, dedikasi, dan keberanian para prajurit yang terlibat dalam berbagai misi perdamaian PBB diseluruh dunia sampai saat ini.

“TNI telah membuktikan perannya sebagai prajurit profesional yang patut di banggakan dengan berpegang prinsip ‘To Win The Hearts And Minds Of The People,” ujar Panglima TNI di PMPP Sentul,Bogor.

Bagaimanapun, apa yang dilakukan prajurit TNI yang telah gugur itu telah menjalankan amanat UUD 1945. Sesuai dengan alinea pertama pembukaan UUD 1945 yang mengatakan, “bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.”

Perjuangan, pengorbanan dan juga prestasi para prajurit di kancah internasional itu menjadi pelajaran positif bagi bangsa Indonesia. Dimana, para prajurit Indonesia yang telah gugur itu telah memberikan pelajaran berharga bagi Indonesia pentingnya akan menegakkan kemerdekaan dan juga misi perdamaian dunia.

Saya pikir apa yang dilakukan para prajurit TNI dalam menjalankan misi perdamaian dunia adalah merupakan misi yang sangat mulia dan memberikan inspirasi bagi bangsa Indonesia. Apalagi, konflik di dunia internasional terus terjadi, dan Indonesia sebagai negara berdaulat dan negara yang cinta pada perdamaian dunia itu tentunya harus menjalankan misi perdamaian dunia.

Tekad yang kuat telah terpatri dalam setiap dada prajurit TNI, bahwa misi yang diembannya di suatu negara yang sedang dilanda konflik adalah bukan untuk menciptakan peperangan, namun lebih pada upaya untuk menciptakan perdamaian abadi atas dasar nilai kemanusiaan serta rasa keadilan.

Misi perdamaian dunia merupakan misi yang harus dilanjutkan dan terus dijalankan oleh TNI guna memberikan pelajaran pada dunia bahwasanya Indonesia adalah negara yang cinta damai dan mendukung kebebasan, kemerdekaan dalam suatu negara di dunia.

Bagi prajurit yang gugur dalam penugasan misi PBB namamu akan selalu dikenang oleh sejarah……

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun