Mohon tunggu...
Permata Romadhonita
Permata Romadhonita Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa 20 tahun

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mengintip Pariwisata Sumenep

19 Maret 2013   20:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:30 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sumber: masjid agung sumenep

Sumber: Asta Tinggi

Siapa bilang Madura hanya terkenal sebagai penghasil garam dan tradisi karapan sapinya? Yuk ngintip sejenak ke Sumenep. Daerah paling Timur dari Pulau Madura Provinsi Jawa Timur ini menyimpan banyak wisata religi dengan arsitektur yang asik lho!

Dari Terminal Purabaya (Mbungurasih) Surabaya kamu bis naik Bis Patas dengan Tarif Rp 46.000. Kalau ingin yang lebih murah lagi bisa naik Bis Ekonomi dengan tarif Rp 26.000. Perbedaan antara ekonomi dan patas adalah kalau ekonomi nggak selalu lewat jembatan Suramadu, biasanya mereka menggunakan kapal ferry untuk menyebrang, kalau Patas pasti lewat, jadi perjalanan menjadi lebih cepat.

Sepanjang perjalanan menuju Sumenep, di sisi kiri/ kanan jalan kamu akan banyak menemukan plang-plang bertuliskan Asmaul Husna, nama-nama Tuhan yang biasanya dipakai untuk kaum yang Muslim. Pemandangan pun dihiasi dengan pantai-pantai yang langsung menjorok ke laut, lumayan menyegarkan mata setelah dihimpit rutinitas khas masyarakat kota.

Wisata religi pertama yang patut dikunjungi adalah Asta Tinggi, makam Raja dan Ratu Sumenep. Dalam Bahasa Indonesia, Asta Tinggi berarti tanah tinggi. Yang makam utama terletak di dalam bangunan yang menyerupai masjid, yang diluarnya adalah makam keturunan-keturunan selanjutnya.

Yang kedua adalah Masjid Agung Sumenep. Seperti kebanyakan masjid di daerah lainnya, letaknya pun di dekat Alon-Alon Kota. Masjid ini didirikan oleh Adipati Sumenep atau Tumenggung Arya Notokusumo I, atau yang lebih terkenal dengan namaPanembahan Sumolo di abad 17. Dan seperti yang bisa kamu lihat di foto, bangunannya tetap kokoh dengan warna putih dan kuning menyala. Uniknya masjid ini karena menggabungkan arsitektur gaya Eropa, Cina dan kebudayaan Islam. Masjid ini merupakan salah satu dari sepuluh masjid tertua di Indonesia.

Tujuan ketiga, mampir sejenak ke Museum Keraton Sumenep. Cukup membayar tiket sebesar Rp 4000 kamu bisa menjelajahi museum ini sepuasnya. Di dalamnya ada Taman Sare, yaitu tempat pemandian putri raja. Sayangnya, air di dalamnya tidak dirawat dengan baik, keruh dan ada sampah. Alhasil, mau membasuh muka pun dibatalkan. Takut kena penyakit kulit ciin. Padahal air tersebut dipercaya bisa memudahkan mendapat jodoh, rejeki, dan keturunan span>J. Oh iya, ada juga tempat menyimpan kereta kuda/ kencana kerajaan Sumenep yang dikasih sama kerjaaan Inggris sejak abad 18, Saat upacara peringatan hari jadi kota Sumenep kereta tersebut masih digunakan lho!

Jadi, jangan ragu lagi menjadikan Sumenep sebagai destinasi wisata selanjutnya yaaa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun