Mohon tunggu...
Permata Kamilatun Nisa
Permata Kamilatun Nisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hakikat Kemanusiaan yang Mulai Hilang

17 April 2020   10:54 Diperbarui: 17 April 2020   10:58 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Di zaman yang semakin maju ini banyak sudah teknologi canggih yang tercipta untuk membantu memudahkan pekerjaan manusia, namun dengan adanya alat-alat itu juga semakin memudarkan hakikat dari manusia itu sendiri, mari kita mengulas kembali apa itu hakikat manusi dan kolerasinya dengan makhluk dan ciptaan Allah lainnya.

Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk mulia di muka bumi ini. Salah satu keistimewaan manusia yang tidak dimiliki oleh makhluk lain ialah adanya akal dan fikiran. Hal inilah yang membuat manusia dapat mempunyai rasa tanggung jawab, berfikir lebih luas, serta bisa memilih jalan hidupnya sendiri. Dengan akal pula manusia bisa mempelajari makna serta hakikat kehidupan di muka bumi ini.

Allah pun menciptakan manusia dari saripatih tanah yang akan kembali lagi ketanah. Manusia dengan tanah tidak dapat dipisahkan, diatas tanah manusia tinggal dan tanalah yang memberikannya kehidupan. Dari tanah dapat tumbuh tumbuh-tumbuhan dan dari tanah juga air bisa didapatkan. Dalam islam tempat peristirahatan terakhir manusia adalah liang lahat atau di dalam tanah. Maka benar jika banyak orang mengatakan manusia itu berasal dari tanah dan akan kembali lagi ketanah.

Hakikat manusia adalah makhluk yang mempunyai energy untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Individu yang yang bersifat rasional yang mempunyai rasa tanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial. Mampu mengontrol dirinya kepada arah positif dn menentukan pilihan hidupnya. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya untuk membuat dunia menjadi lebih baik. Individu yang sangat dipengaruhi oleh linkungan dan ia tidak bisa berkembang tanpa hidup dilingkungan sosial.

Manusia sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan manusia lainnya. sekelompok manusia yang hidup bersama disebut masyarakat. Dalam masyarakat berlangsung kehidupan sosial, yaitu proses timbal balik antar manusia. Dalam kamus besar bahasa Indonesia "Masyarakat" berarti sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama. Masyarakat dapat diartikan pula sebagai suatu tempat berlangsungnya interaksi warga masyarakat. Setiap warga msyarakat akan selalu terlibat dalam system masyarakat. Setiap manusia akan terlibat dalam kegitan bermasyarakat. Suatu kenyataan bahwa manusia hidup bergaul, bekerja, sampai meninggal dunia dalam lingkungan bermasyarakat.

Untuk hidup bermasyarakat, akal manusia tidak akan berjalan sesuai fungsinya tanpa adanya ilmu dan pengetahuan. Ilmu pengetahuan merupakan hasil dari pemikiran manusia untuk meningkatkan kualitas kehidupannya dengan cara menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh. Oleh karena itu ilmu pengetahuan akan menghasilkan cara baru dalam berbagai masalah kehidupan.

Pengetahuan adalah familiaritas, kesadaran atau pemahaman mengenai seseorang atau sesuatu, seperti fakta, informasi, deskripsi, atau keterampilan yang diperoleh melalui pengalaman atau pendidikan belajar. Pengetahuan adalah suatu istilah untuk seseorang mengenal sesuatu. Artinya semua pengetahuan manusia berasal dari rasa ingin tahu manusia itu sendiri. Karenasetiap rasa ingin tahu akan mendorong manusia itu untuk mencari tahu dan akhir dari pencarian tersebut berupa pengetahuan.

Menuntut ilmu tidak hanya tentang hal-hal akhirat saja. Untuk kehidupan dunia manusia memerlukan ilmu yang dapat menopang kehidupan dunia untuk persiapan di akhirat. Dan dengan ilmu pul manusia dapan menjalankan tugas sebagai khalifah dan hmba di muk bumi ini. Sebagai hamba Allah, manusia wajib melaksnakan ibadah. Dengan waktu yang bersamaan manusia juga merupakan khalifah  ilmu yang didapat atas ijin Allah maka sangat perlu untuk diamalkan dan disampaikan kepada individu lain dan masyarakat.

Akan tetapi kita juga harus ingat bahwasanya jauh sebelum Allah SWT menciptakan manusia, sudah menciptakan alam semesta. Menurut sejarah filsafat, filsafat yang pertama lahir adalah filsafat tentang alam. Thales mengemukakan pertanyaan yang sangant unik yaitu: Dari apakah alam  semesta ini terbentuk? Ia pun menjawab air. Sehingga pada saat ini filsafat tersebut terus berkembang dan memunculkan para filsuf dari Yunani diantaranya Plato dan Aristoteles.

Tujuan penciptaan alam semesta pada dasarnya adalah sarana untuk menghantarkan manusia pada pengetahuan dan pembuktian tentang keberadaan dan kemahakuasaan Allah SWT. Keberadaan alam semesta merupakan petunjuk yang jelas tentang keberadaan Allah Swt. Oleh karena itu dalam mempelajari alam semesta, manusia akan sampai pengetahuan bahwa Allah Swt adalah zat yang menciptakan alam semesta.
Manusia dan alam mempunyai keterkaitan yang kuat dimana keduanya mempunyai hak dan kewajiban antara satu dengan yang lainnya untuk menjaga keseimbangan alam. Sebagai ciptaan Allah, alam berkedudukan sedrajad dengan manusia namun Allah menundukkan alam bagi manusia dan bukan sebaliknya. Perlakuan manusia terhadap alam dimaksudkan untuk memakmurkan kehidupan didunia dan diarahkan kepada kebaikan diakhirat. Sebab manusia akan kekal di akhirat. Namun tingkah laku manusia di dunia juga akan menentukan hidupnya di akhirat kelak.
Maka jelas bahwasanya hubungan antara manusia dan alam merupakan hubungan pemanfaatan alam untuk kemakmuran bersama. Hidup bersama antara manusia dengan alam berarti juga hidup dalam kerjasama, tolong menolong dan tenggang rasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun