Desa Trebungan merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo. Desa  Trebungan terdiri dari 10 dusun diantara yaitu Sokaan Utara, Sekar Putih Timur, Sekar Putih Selatan, Sekar Putih Tengah, Sekar Putih Utara, Karang Malang, Trebungan Selatan, Trebungan Barat, Sokaan Selatan, dan Trebungan Krajan. Desa Trebungan memiliki luas sekitar 165,5 Ha, wilayahnya yang berada di dataran rendah, menjadikan kondisi tanah di desa Trebungan cukup subur untuk lahan pertanian.Â
Tradisi dan budaya lokal masih menjadi bagian yang kuat dalam kehidupan masyarakat desa ini, yang terlihat dari beragam upacara adat dan kegiatan keagamaan yang diadakan secara rutin. Â
Mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani yang menghasilkan berbagai komoditas pertanian seperti padi, jagung, tembakau, dan tembakau. Selain pertanian, sebagian warga Desa Trebungan umumnya berkecimpung dalam sektor perikanan dan peternakan, terutama peternakan ayam, kambing, dan sapi. Beberapa masyarakat Desa Trebungan juga memiliki profesi sebagai pengrajin yang ahli dalam bidang pande besi, pembuatan meubel, dan kerajinan topeng.Â
Para pengrajin di desa trebungan memiliki peran penting dalam memperkaya warisan budaya, dengan keterampilan mereka dalam menganyam bambu menjadi kerajinan indah, mengukir kayu menjadi topeng-topeng yang penuh arti, dan menciptakan batik dengan motif yang mencerminkan identitas budaya lokal.
Potensi UMKM kerajinan topeng di Desa Trebungan menjadi daya tarik tersendiri. Pengrajin topeng di desa Trebungan menghasilkan topeng-topeng unik dengan berbagai motif dan karakter. Tak hanya sekadar sebagai dekorasi atau hiasan, topeng-topeng ini memegang peran penting dalam berbagai upacara adat dan pertunjukan seni tradisional di daerah tersebut. Penggunaan topeng dalam upacara-upacara adat dan pertunjukan seni merupakan bagian integral dari warisan budaya dan identitas Desa Trebungan.Â
Pengrajin topeng di Desa Trebungan memahami betul nilai historis dan kultural dari setiap motif yang mereka terapkan pada topengnya. Setiap pola dan desain mengandung cerita yang berharga mengenai mitos, tradisi, dan legenda lokal, sehingga membuat setiap topeng menjadi penuh makna. Tidak hanya diminati oleh masyarakat lokal, topeng-topeng ini juga menarik perhatian para kolektor seni dari berbagai daerah. Kecantikan dan keunikannya membuat topeng dari Desa Trebungan meniadi sebuah kekayaan seni yang dicari-cari. Salah satu UMKM kerajinan topeng yang terkenal di Desa Trebungan yaitu milik Bapak Arsomo. Bapak Arsomo yang berusia 65 tahun merupakan pengrajin topeng sejak tahun 1925, keahlian ini merupakan bakat turunan dari ayah beliau. Topeng-topeng yang dibuat oleh beliau terinspirasi dari tokoh-tokoh dalam pewayangan.
Namun, belakangan ini usaha Pak Arsomo mengalami penurunan dalam jumlah pemesanan karena mengalami kendala dalam berbagai faktor. Faktor pertama adalah rendahnya  minat  masyarakat terhadap kerajinan topeng menjadi salah satu faktor utama. Kemajuan teknologi dan perubahan tren budaya mungkin telah mengalihkan perhatian masyarakat dari kerajinan tradisional ini. Selain itu, kurangnya promosi yang efektif juga berkontribusi pada menurunnya jumlah pemesanan.Â
Penting bagi Pak Arsomo untuk meningkatkan upaya promosi melalui media sosial, pameran seni, atau keriasama dengan toko-toko souvenir dan tempat wisata lokal. Dengan cara ini, lebih banyak orang akan mengetahui tentang keunikan dan nilai seni dari kerajinan topeng Desa Trebungan. Kendala lain yang dihadapi Pak Arsomo adalah lokasi UMKM yang kurang diketahui oleh masyarakat lokal dan non-lokal. Pak Arsomo dan UMKM lainnya perlu memanfaatkan peta dan panduan lokal serta memanfaatkan platform online untuk meningkatkan visibilitas lokasi mereka. Dengan mengatasi kendala-kendala ini, diharapkan Pak Arsomo dan UMKM lainnya dapat meningkatkan pemesanan produk kerajinan topeng mereka, mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, dan memperkuat warisan budaya Desa Trebungan.
Dalam rangka mendukung tujuan Pembangunan Berkelanjutan Sustainable Development Goals (SDGs) Â nomor 8, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi yang eksklusif, mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) UMD Periode II TA. 2022/2023 Kel.118 dan pemerintah desa dari pihak KIM (Komunitas Informasi Masyarakat) Lontar akan melakukan kolaborasi untuk membuat video promosi tentang UMKM kerajinan topeng Desa Trebungan. Melalui video promosi ini, diharapkannya pengrajin topeng seperti Bapak Arsomo dapat lebih dikenal dan produk mereka dapat menjangkau pasar yang lebih luas, baik lokal maupun non lokal. Dengan peningkatan pemasaran dan penjualan, pendapatan para pengrajin pun meningkat, sehingga mereka dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan keluarga mereka.Â
Pemerataan ekonomi di Desa Trebungan dapat terwujud ketika usaha kerajinan topeng menjadi lebih berkembang dan memberdayakan masyarakat secara ekonomi. Â Dengan memajukan kerajinan topeng dari Desa Trebungan, kita dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal sambil tetap memperhatikan aspek keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat. (Permata Dian Pertiwi/Kelompok 118 KKN UMD-2 TA.2022-2023/Trebungan/Mangaran/Agus Supriono,S.P.,M.Si)